Selasa, 21 Mei 2013

mitos : MENCARI ISTRI YANG CERDAS AGAR BISA MEMPUNYAI ANAK YANG CERDAS PULA



MENCARI ISTRI YANG CERDAS AGAR BISA MEMPUNYAI ANAK YANG CERDAS PULA

            Banyak mitos yang berkembang di masyarakat dan sampai saat ini masih tetap dipercaya sebagai kebenaran oleh sebagian kecil orang. Walaupun belum terbukti kebenarannya dan belum dapat dijelaskan secara ilmiah, namun beberapa mitos tersebut sering terjadi. Salah satu mitos yang ada di kalangan masyarakat adalah mengenai anjuran “carilah istri yang cerdas agar bisa mempunyai aak yang cerdas karena kecerdasan diturunkan dari seorang ibu”. Hal ini sering terbukti terjadi dan terkadang membuat orang bingung, bagaimana bisa kecerdasan itu diturunkan dan kenapa melalui ibu ?. Untuk itu, telah banyak penelitian yang dilakukan dan membuktikan bahwa mitos ini ternyata benar dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Berikut penjelasannya :
            Seorang ilmuwan pada tahun 1997 bernama Robert Plomin mengumumkan bahwa ia telah menemukan satu gen kecerdasan di kromosom 6. Orang kebanyakan memiliki urutan tertentu pada gen tersebut, tetapi anak-anak cerdas dengan IQ 160 yang diteliti memiliki urutan yang agak berbeda pada gen IGF2R tersebut. Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah pada tahun 1979, dimana Thomas Bouchard mengumpulkan pasangan kembar-kembar terpisah dari seluruh dunia dan menguji kepribadian dan IQ mereka. Hasilnya diluar dugaan, bahwa korelasi antara anak-anak adopsi yang dibesarkan bersama ternyata nol. Artinya, tidak ada pengaruh asuhan keluarga terhadap IQ. Lalu, jika bukan asuhan keluarga, apa yang menentukan kecerdasan (IQ) ?.
            Menurut studi lain, pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kandungan terhadap kercerdasan tiga kali lebih besar dibanding apapun yang diperbuat oleh orangtua sesudah bayi lahir. Pengaruh ini sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu. Karena itu, ibu yang cerdas berpotensi melahirkan anak yang cerdas pula. Pada dasarnya seorang anak terlahir dari pertemuan antara sperma dan ovum melalui proses fertilisasi, dimana setelah terjadi proses fertilisasi tersebut kedua sel gamet tersebut akan melebur membentuk zigot (2n), kemudian membelah menjadi morula, blastula, gastrula dan berdiferensiasi menjadi makhluk hidup kecil di dalam rahim yang disebut dengan fetus atau janin. Ovum merupakan sel gamet yang terdiri dari inti sel dan sitoplasma lengkap dengan organel-organel yang akan berperan dalam proses pembelahan dan perbanyakan sel. Sperma merupakan sel gamet yang terdiri atas kepala dengan inti sel dan ekor yag mengandung mitokondria sebagai pemberi energi bagi pergerakan sperma. 14 jam setelah proses fertilisasi, maka ekor sperma yang mengandung mitokondria akan dilepas dan dibuang. Inti zigot yang terbentuk merupakan gabungan antara inti sperma dan inti ovum sedangkan sitoplasma dan organel-organel sel berasal dari organel sel ovum.
            Disinilah awal peran ibu dalam menentukan kecerdasan, yaitu melalui mitokondria. Yang menarik, bahwa mitokondria ini hanya diwariskan oleh ibu dan tidak oleh ayah. Sebab mitokondria berasal dari sel telur bukan dari sel sperma karena mitokondria yang terdapat pada ekor sperma setelah proses fertilisasi akan lepas dan hilang. Mitokondria bersifat semiotonom karena 40% kebutuhan protein dan enzim dihasilkan sendiri oleh gennya. Mitokondria adalah satu-satunya bagian sel yang mempunyai DNA tersendiri, selebihnya dihasilkan oleh gen di inti sel. Itulah sebabnya investasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%.
            Kesimpulannya adalah, secara teori kecerdasan anak mungkin sangat dipengaruhi oleh kecerdasan seorang ibu. Namun, fenotip (penampakan) yang kita lihat bukanlah melalui hasil dari faktor genetik melainkan hasil interaksi dengan lingkungan juga. Sifat pewarisan IQ sewaktu anak-anak porsinya kurang lebih 45% , sedangkan pada masa akhir remaja naik menjadi 75%. Sejalan dengan pertumbuhan anak secara berangsur mengekspresikan kecerdasan bawaan dan meninggalkan pengaruh-pengaruh sebelumnya yang ditanamkan oleh orang lain.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar