Kamis, 23 Mei 2013

Mitos : Bintitan karena MENGINTIP

  Mitos-mitos dikalangan masyarakat sangat banyak. Masuk akal ataupun tidak kebanyakan masyarakat mempercayai mitos-mitos tersebut tanpa mencari faktanya secara ilmiah. Contoh mitos yang akan saya bahas yaitu mengeni bintitan atau umumnya biasa disebut biccekang. Tentu kata tersebut sudah familiar bagi pembaca. Karena pasti jika ada teman kita atau orang disekitar kita yang mengalami bintitan dimata pasti  kita katakan “kalau orang tersebut sudah mengintip”. Padahal jika dipikir dengan jelas dan secara seksama hal tersebut tidak masuk akal apalagi secara medis. Namun, hampir sebagian masyarakat mempercayai hal tersebut. Hal tersebutlah yang akan saya bahas. Apakah mitos mengenai biccekang atau bintitan pada mata ini penyebabnya adalah karena mengintip? Benarkah mitos tersebut?
            Secara genetik atau secara medis, mata bintitan disebut Hordeolum. Hordeolum adalah benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh peradangan di folikel atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di akar bulu mata. Bila terjadi di daerah  ini, penyebab utamanya adalah infeksi akibat bakteri Staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata. Hordeolum secara histopatologik gambarannya seperti abses. Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :
  • Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).
  • Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).
Menurut dr Hernawita SpM dari Jakarta Eye Center, Jakarta Pusat, “Hordeolum dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Hordeolum ditentukan dari faktor higienitas seseorang karena penyakit ini biasanya timbul akibat kuman dan bakteri yang masuk ke dalam mata. “Penyebab dari hordeolum adalah infeksi bakteri Staphylococcus yang menyerang kelenjar minyak kelopak mata,” kata dr Hernawita”. Meskipun bukan tergolong dalam penyakit yang serius, Hordeolum tetap tidak boleh dianggap sepele. “Hordeolum bisa tumbuh secara bergantian dan pindah ke kelopak mata lainnya. Bahkan Hordeolum bisa tumbuh hingga tiga puluh kali, baik di kelopak mata atas maupun kelopak mata bawah. Dan itu terdapat pada hordeolum eksterna ataupun interna,”. Bisa jadi, Hordeolum ini pun menjadi tumor jika tidak disembuhkan ataupun dirawat dengan baik. Penyebab dari bintitan dimata tersebut bukanlah karena seseorang sudah mengintip. Tapi, karena seseorang terkena infeksi dan terjadi bintitan dimata. Karena secara genetik tidak ada penyakit yang dipengaruhi oleh faktor karena seseorang sudah mengintip. Namun, beberapa faktor penyebab penyakit yaitu karena keturunan, kelainan ataupun karena suatu virus atau bakteri yang masuk kedalam tubuh manusia.

Tanda-tanda Hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada Hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar.
Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.
Pencegahan agar kita tidak terkena Hordeolum yaitu:
  • Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah agar Hordeolum tidak mudah berulang.
  • · Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
  •  Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
  •  Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat buat semuanya. Wasalamualaikum Wr.Wb:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar