Mitos-mitos dikalangan masyarakat sangat banyak. Masuk akal
ataupun tidak kebanyakan masyarakat mempercayai mitos-mitos tersebut
tanpa mencari faktanya secara ilmiah. Contoh mitos yang akan saya bahas
yaitu mengeni bintitan atau umumnya biasa disebut biccekang. Tentu kata
tersebut sudah familiar bagi pembaca. Karena pasti jika ada teman kita
atau orang disekitar kita yang mengalami bintitan dimata pasti kita
katakan “kalau orang tersebut sudah mengintip”. Padahal jika dipikir
dengan jelas dan secara seksama hal tersebut tidak masuk akal apalagi
secara medis. Namun, hampir sebagian masyarakat mempercayai hal
tersebut. Hal tersebutlah yang akan saya bahas. Apakah mitos mengenai
biccekang atau bintitan pada mata ini penyebabnya adalah karena
mengintip? Benarkah mitos tersebut?
Secara genetik atau secara medis, mata bintitan disebut
Hordeolum. Hordeolum adalah
benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh peradangan di folikel
atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di akar bulu
mata. Bila terjadi di daerah ini, penyebab utamanya adalah infeksi
akibat bakteri
Staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata.
Hordeolum secara histopatologik gambarannya seperti abses. Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :
- Hordeolum
interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini
benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian
dalam).
- Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan
kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata
bagian luar (palpebra).
Menurut dr Hernawita SpM dari
Jakarta Eye Center, Jakarta Pusat, “Hordeolum dapat menyerang siapa
saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun
perempuan. Hordeolum ditentukan dari faktor higienitas seseorang karena
penyakit ini biasanya timbul akibat kuman dan bakteri yang masuk ke
dalam mata. “Penyebab dari hordeolum adalah infeksi bakteri
Staphylococcus yang menyerang kelenjar minyak kelopak mata,” kata dr Hernawita”. Meskipun bukan tergolong dalam penyakit yang serius,
Hordeolum tetap tidak boleh dianggap sepele. “Hordeolum bisa tumbuh secara bergantian dan pindah ke kelopak mata lainnya. Bahkan
Hordeolum
bisa tumbuh hingga tiga puluh kali, baik di kelopak mata atas maupun
kelopak mata bawah. Dan itu terdapat pada hordeolum eksterna ataupun
interna,”. Bisa jadi,
Hordeolum ini pun menjadi tumor jika
tidak disembuhkan ataupun dirawat dengan baik. Penyebab dari bintitan
dimata tersebut bukanlah karena seseorang sudah mengintip. Tapi, karena
seseorang terkena infeksi dan terjadi bintitan dimata. Karena secara
genetik tidak ada penyakit yang dipengaruhi oleh faktor karena seseorang
sudah mengintip. Namun, beberapa faktor penyebab penyakit yaitu karena
keturunan, kelainan ataupun karena suatu virus atau bakteri yang masuk
kedalam tubuh manusia.
Tanda-tanda
Hordeolum
sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata
bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik
berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak
mata. Pada
Hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas
dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita
hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan
dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap
sinar.
Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.
Pencegahan agar kita tidak terkena
Hordeolum yaitu:
- Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah agar Hordeolum tidak mudah berulang.
- · Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
- Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
- Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat buat semuanya. Wasalamualaikum Wr.Wb:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar