Ketika perbedaan menjadi sebuah masalah, saat itulah
sebuah tugas besar untuk pasangan suami istri
menanti
Budaya yang beranekaragam yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia merupakan satu kelebihan tersendiri
yang dimiliki oleh bangsa ini. Keanekaragaman
tersebut banyak membuat Negara lain berusaha untuk
menggerogoti satu per satu keanekaragaman budaya
yang dimiliki oleh bangsa ini. Tapi disisi lain
keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
mengakibatkan banyaknya terjadi ketimpangan sosial
yang mengakibatkan terjadinya “gap” di kalangan
masyarakat.
Individu-individu yang terlalu menjunjung dan
mengagung-agungkan budaya yang dimiliki oleh
daerahnya masing-masing mengakibatkan individu
tersebut terkadang sulit untuk menerima perbedaan
kebudayaan yang dimiliki oleh daerah lain. Tingginya
harkat dan derajat yang dijunjung oleh masing-
masing individu mengakibatkan mereka selalu
mempertahankan kebudayaan yang dimiliki daerahnya.
Prinsip yang tersebut yang mengakibatkan adanya
penghargaan serta penghormatan yang setingi-
tingginya terhadap suku, ras, keyakinan, status sosial
ekonomi, asal, usul bahkan budaya. Sehingga mereka
terkadang sulit untuk menerima adanya keragaman
yang dimiliki oleh daerah lain.
Individu yang terbiasa menerapkan kebudayaan dari
daerah masing-masing terkadang sulit untuk
melepaskan kebudayaannya atau menerima
masuknyakebudayaan dari daerah lain. Sikap itulah
yang terkadang masih melekat ketika mereka terjun
kedalam kehidupan rumah tangga. Adanya
perwujudanperwujudan abstrak yang ditunjukkan
dalam kehidupan rumah tangga yang berupa sikap
ataupun gaya berbicara menyebabkan terjadinya
perselisihan. Salah satu orang yang tidak mau
menerima perbedaan kebudayaan dari pasangaannya
mengakibatkan hal yang sebenarnya sederhana
menjadi rumit.
Mengikat hubungan antara dua individu didalam satu
Negara yang memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda memiliki kompleksitas yang tinggi apabila
dibandingkan dengan pernikahan antara Warga
Negara Asing dengan Warga Negara Indonesia.
“Sering kali pernikahan yang dilakukan dengan
menyatukan dua kebudayaan yang berbeda menjadi
permasalahan yang terkait antara individu, keluarga,
dan masyarakat sehingga permasalahannya pun
menjadi agak susah,” Ungkap Dr. Wayan P. Windia
seorang Profesor Ilmu Hukum dan Konsultan Hukum
Adat Bali. Pernikahan antara Warga Negara Asing
dan warga Negara Indonesia terkadang menjadi sedikit
mudah dalam prakteknya terutama apabila Warga
Negara Asing itu tidak menganut keyakinan apapun.
Hal itu mengakibatkan mudahnya mereka untuk
menerima segala budaya yang ada pada Warga
Negara Indonesia.
Meskipun tidak terdapat perbedaan dalam prosesi
pernikahan tetapi tetap saja kebudayaan selalu
menjadi masalah didalam suatu kehidupan rumah
tangga yang sering kali menyulut suatu pertengkaran.
Pertengkaran yang sebenarnya dapat diselesaikan
dengan cepat, tapi karena adanya sikap abstrak
dalam kebudayaan tersebut yang berupa sikap dan
gaya berbicara permasalahan sering terkait dan
menyentuh daerah rawan lain layaknya keyakinan.
Permasalahan terletak pada adanya sikap tidak saling
menghargai antara pasangan. Mereka sering kali
mempertahankan argumentnya dan tidak berusaha
untuk memahami dan mengerti adanya perbedaan
yang melekat dalam pribadi masing-masing individu.
pertengkaran terkadang selalu menjadi alternative
dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Hanya
segelintir pasangan yang berniat dan dapat
menyatukan berbagai persepsi yang berbeda. Sehingga
para pasangan tersebut dapat menghindari adanya
permasalahan dan pertengkaran dalam kehidupan
rumah tangga.
Selain itu pengaruh lingkungan yang tidak mendukung
terwujudnya suatu hubungan yang baik antar
pasangan tersebut semakin menambah masalah.
Persepsi yang melekat pada masyarakat
mengakibatkan masyarakat hanya meniilai sebelah
mata tentang pernikahan antar dua budaya yang
berbeda. Masyarakat memiliki pandangan kolektifnya
masing-masing sehingga bisa memiliki pendapat
tersendiri tentang pernikahan tersebut. Pandangan
tersebutlah yang telah menutup mata mereka bahwa
sebenarnya pernikahan tersebutlah yang telah
membantu untuk mengurangi proses integrasi bangsa,
karena pada dasarnya orang yang memiliki
kebudayaan yang berbeda memiliki sikap yang lebih
moderat.
Pernikahan berbeda budaya yang tidak memiliki
kekuatan hukum layaknya pernikahan beda Negara
dan beda agama mengakibatkan permasalahan yang
terjadi didalam rumah tangga hanya bisa diselesaikan
secara pribadi atau intern, maupun melibatkan orang
tua dari pasangan tersebut. Namun sering kali hal itu
tidak akan menjadikannya sebagai suatu solusi.
Sering kali salah seorang dari pasangan tersebut
harus mengalah dan meninggalkan kebudayaannya
sendiri. Tidak adanya data-data mengenai pernikahan
berbeda daerah ataupun budaya Catatan Sipil
Denpasar merupakan satu perwujudan tidak adanya
perhatian dalam masalah tersebut.
“Saya tidak terlalu berpatokan untuk memilih salah
satu budaya yang dimiliki oleh orang tua,” kata Utari
salah seorang mahasiswi fakultas Hukum yang
masing-masing orang tuanya menganut kebudayaan
dari China dan Bali. Utari juga menambahkan bahwa
dia tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
Meninggalkan sikap, sifat dan perilaku yang telah
tertanam sejak kecil tidaklah mudah. Tetapi apabila
sikap serta perilaku yang harus ditinggalkan tersebut
dapat menjadi suatu pemecahan masalah, hal
tersebut akan menjadi suatu pemecahan masalah.
Tetapi apabila pasangan tersebut telah berhasil untuk
menerima perbedaan yang ada hal itu jauh lebih
baikPermasalahan yang terbentuk akibat perbedaan
kebudayaan antar pasangan dapat diselesaikan
dengan jalan menyatukan perbedaan persepsi yang
terbentuk.”meninggalkan kebudayaan asli merupakan
jalan lain untuk menyelesaikan masalah jika tidak ada
kesepakatan antar pasangan,”ucap Windia yang saat
itu menjabat sebagai Dosen Hukum Adat di Fakultas
Hukum.
“Masalah biasanya ada saja, tapi tidak terlalu besar
dan selalu saya yang mengalah karena sikap Bapak
agak keras,” Ungkap Sri Rahayu Ningsih, seseorang
yang melakukan pernikahan beda budaya antara
daerah Jawa dan Bali. Semua permasalahan akan
perbedaan kebudayaan tersebut sebenarnya dapat
terselesaikan apabila adanya kesiapan dari pasangan
tersebut untuk menerima keanekaragaman serta
perbedaan yang terlanjur melekat dalam diri mereka.
Serta komitmen antara pasangan tersebut untuk
melanjutkan pernikahan mereka. Tindakan untuk
selalu menyelesaikan suatu masalah dengan
musyawarah ataupun bersikap kompromi terhadap
setiap keanekaragaman yang melekat.
“Menyatukan jenis-jenis kegiatan, diantaranya
kebudayaan saat makan maupun yang lainnya dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi,”ucap Dra. I. G. A. P. Suryani, M.Si seorang
dosen Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Tetapi dalam
prakteknya, dapatkah mereka menyatukan perbedaan
tersebut ?
Senin, 17 Juni 2013
Rabu, 29 Mei 2013
Biota Laut
1. Lamun
Lamun (seagrass) meru¬pakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Jenis-jenis lamun yang terdapat di Pulau Barrang Lompo adalah sebagai berikut :
a. Enhalus acoroides
Ujung daun membulat kadang-kadang terdapat serat-serat kecil yang menonjol pada waktu muda,tepi daun seluruhnya jelas, bentuk garis tepinya seperti melilit, tumbuh diperairan dangkal dengan substrat berpasir dan berlumpur atau kadang-kadang diterumbu karang.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Spesies : Enhalus acoroides
b. Thalassia hemprichii
Helaian daun berbentuk pita, terdapat sepuluh sampai tujuh belas tulang-tulang daun yang membujur, pada helaian daun terdapat ruji-ruji hitam yang pendek, ujung dauunya membulat, tidak terdapat ligula, tumbuh didaerah substrat berpasir dan berlumpur, dan kadang-kadang di terumbu karang.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Alismatales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Thalassia .
Spesies :Thalassia hemprichii
c. Cymodocea rotundata
Memiliki rizhoma yang halus dan bersifat herbaceous, tunas pendek dan tegak lurus pada setiap node, helaian daunnya berkembang baik dan berwarna ungu muda, ujung daunnya licin (halus) membulat dan tumpul dan terkadang berbentuk seperti hati, terdapat lingula.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Alismatales
Family : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
d. Halophila ovalis
Seperti tanaman semanggi, daunnya memiliki sepasang tangkai, daunnya mempunyai 10-25 pasang tulang daun yang menyilang, bagian tepi daun halus, rhizomanya tipis mudah dan halus, permulaan akarnya berkembang baik di pangkal pada setiap tunas.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Alismatales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
Spesies : Halophila ovalis
e. Syringodium isoetifolium
Rhizomanya tipis dan bersifat herbaceous, pada setiap node terdapat tunas tegak yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun, daun-daunnya dengan mudah dikenali, daunnya berbentuk silindris, terdapat ligula.
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Genus: Syringodium
Spesies : Syringodium isoetifolium
2. Kerang Kima Tridacna maxima
Kima termasuk dalam kelas Bivalvia, suatu kelompok hewan bertubuh lunak yang dilindungi sepasang cangkang bertangkup. Bernapas dengan insang yang bentuknya seperti lembaran yang berlapis-lapis. Alat gerak berupa kaki perut yang termodifikasi untuk menggali pasir atau dasar perairan. Beberapa jenis, melekatkan diri pada substrat berbatu dengan semacam rambut atau organ yang disebut byssus.
Cangkang kima terbagi menjadi beberapa lekukan atau lipatan (folds). Punggung lipatan di permukaan cangkang biasanya berbentuk seperti tulang rusuk sehingga sering disebut rib. Pada kima sisik, kima lubang dan kima Mauritius, tiap punggung lipatan memuat sebaris lempeng-lempeng berbentuk setengah mangkok yang disebut sisik (scutes). Sisik ini dulunya adalah bagian tepi dari mulut atau bibir cangkang (upper margin) yang kemudian tertinggal saat cangkang tubuh membesar.
Di antara semua jenis kerang, kima adalah salah satu kerang dengan bentuk dan ciri yang paling unik. Ukuran cangkangnya sangat besar dan berat, sehingga disebut kerang raksasa (giant clam). Mantelnya yang memiliki sistem sirkulasi khusus, menjadi tempat tinggal bagi zooxanthellae, makhluk aneh separuh hewan dan separuh tumbuhan yang berbulu cambuk dari marga Symbidinium. Makhluk bersel tunggal ini, mampu menghasilkan makanannya sendiri, melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida, fosfat dan nitrat yang berasal dari sisa metabolisme kima.
Saat ini tercatat 10 jenis kima yang tersebar di perairan tropis di Samudera India dan Pasifik. Marga Tridacna meliputi 8 jenis dan marga Hippopus hanya terdiri dari 2 jenis. Indonesia merupakan daerah pusat penyebaran kima di dunia. Sebanyak 7 spesies kima dapat ditemukan di perairan nusantara. Tiga jenis lainnya termasuk jenis kima endemik yang tidak umum dan tersebar di luar Indonesia, yaitu: Kima Laut Merah, Kima Mauritius dan Kima Iblis/Tevoro dari Kepulauan Fiji dan Tonga. Sepuluh spesies kima yang ada di dunia, adalah:
Subgenus Tridacna (Chametrachea)
• Tridacna costata Kima Laut Merah
• Tridacna crocea Kima Lubang/Kunia
• Tridacna maxima Kima Kecil (Small Giant Clam)
• Tridacna rosewateri Kima Rosewater/Kima Mauritius
• Tridacna squamosa Kima Sisik/Suling
Subgenus Tridacna (Tridacna)
• Tridacna derasa Kima Selatan
• Tridacna gigas Kima Raksasa
• Tridacna tevoroa Kima Iblis/Kima Tevoro
• Hippopus hippopus Kima Tapak Beruang/Kima Pasir
• Hippopus porcellanus Kima Cina/Kima Porselen
Lamun (seagrass) meru¬pakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Jenis-jenis lamun yang terdapat di Pulau Barrang Lompo adalah sebagai berikut :
a. Enhalus acoroides
Ujung daun membulat kadang-kadang terdapat serat-serat kecil yang menonjol pada waktu muda,tepi daun seluruhnya jelas, bentuk garis tepinya seperti melilit, tumbuh diperairan dangkal dengan substrat berpasir dan berlumpur atau kadang-kadang diterumbu karang.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Spesies : Enhalus acoroides
b. Thalassia hemprichii
Helaian daun berbentuk pita, terdapat sepuluh sampai tujuh belas tulang-tulang daun yang membujur, pada helaian daun terdapat ruji-ruji hitam yang pendek, ujung dauunya membulat, tidak terdapat ligula, tumbuh didaerah substrat berpasir dan berlumpur, dan kadang-kadang di terumbu karang.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Alismatales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Thalassia .
Spesies :Thalassia hemprichii
c. Cymodocea rotundata
Memiliki rizhoma yang halus dan bersifat herbaceous, tunas pendek dan tegak lurus pada setiap node, helaian daunnya berkembang baik dan berwarna ungu muda, ujung daunnya licin (halus) membulat dan tumpul dan terkadang berbentuk seperti hati, terdapat lingula.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Alismatales
Family : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
d. Halophila ovalis
Seperti tanaman semanggi, daunnya memiliki sepasang tangkai, daunnya mempunyai 10-25 pasang tulang daun yang menyilang, bagian tepi daun halus, rhizomanya tipis mudah dan halus, permulaan akarnya berkembang baik di pangkal pada setiap tunas.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Alismatales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
Spesies : Halophila ovalis
e. Syringodium isoetifolium
Rhizomanya tipis dan bersifat herbaceous, pada setiap node terdapat tunas tegak yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun, daun-daunnya dengan mudah dikenali, daunnya berbentuk silindris, terdapat ligula.
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Genus: Syringodium
Spesies : Syringodium isoetifolium
2. Kerang Kima Tridacna maxima
Kima termasuk dalam kelas Bivalvia, suatu kelompok hewan bertubuh lunak yang dilindungi sepasang cangkang bertangkup. Bernapas dengan insang yang bentuknya seperti lembaran yang berlapis-lapis. Alat gerak berupa kaki perut yang termodifikasi untuk menggali pasir atau dasar perairan. Beberapa jenis, melekatkan diri pada substrat berbatu dengan semacam rambut atau organ yang disebut byssus.
Cangkang kima terbagi menjadi beberapa lekukan atau lipatan (folds). Punggung lipatan di permukaan cangkang biasanya berbentuk seperti tulang rusuk sehingga sering disebut rib. Pada kima sisik, kima lubang dan kima Mauritius, tiap punggung lipatan memuat sebaris lempeng-lempeng berbentuk setengah mangkok yang disebut sisik (scutes). Sisik ini dulunya adalah bagian tepi dari mulut atau bibir cangkang (upper margin) yang kemudian tertinggal saat cangkang tubuh membesar.
Di antara semua jenis kerang, kima adalah salah satu kerang dengan bentuk dan ciri yang paling unik. Ukuran cangkangnya sangat besar dan berat, sehingga disebut kerang raksasa (giant clam). Mantelnya yang memiliki sistem sirkulasi khusus, menjadi tempat tinggal bagi zooxanthellae, makhluk aneh separuh hewan dan separuh tumbuhan yang berbulu cambuk dari marga Symbidinium. Makhluk bersel tunggal ini, mampu menghasilkan makanannya sendiri, melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida, fosfat dan nitrat yang berasal dari sisa metabolisme kima.
Saat ini tercatat 10 jenis kima yang tersebar di perairan tropis di Samudera India dan Pasifik. Marga Tridacna meliputi 8 jenis dan marga Hippopus hanya terdiri dari 2 jenis. Indonesia merupakan daerah pusat penyebaran kima di dunia. Sebanyak 7 spesies kima dapat ditemukan di perairan nusantara. Tiga jenis lainnya termasuk jenis kima endemik yang tidak umum dan tersebar di luar Indonesia, yaitu: Kima Laut Merah, Kima Mauritius dan Kima Iblis/Tevoro dari Kepulauan Fiji dan Tonga. Sepuluh spesies kima yang ada di dunia, adalah:
Subgenus Tridacna (Chametrachea)
• Tridacna costata Kima Laut Merah
• Tridacna crocea Kima Lubang/Kunia
• Tridacna maxima Kima Kecil (Small Giant Clam)
• Tridacna rosewateri Kima Rosewater/Kima Mauritius
• Tridacna squamosa Kima Sisik/Suling
Subgenus Tridacna (Tridacna)
• Tridacna derasa Kima Selatan
• Tridacna gigas Kima Raksasa
• Tridacna tevoroa Kima Iblis/Kima Tevoro
• Hippopus hippopus Kima Tapak Beruang/Kima Pasir
• Hippopus porcellanus Kima Cina/Kima Porselen
Minggu, 26 Mei 2013
Secara ilmiah, perasaan cinta dan kasih sayang yang
timbul antara dua orang yang berlainan jenis tidak terlepas dari peranan
senyawa-senyawa kimia yang membentuk rasa cinta diantara keduanya.
Salah satu senyawanya adalah senyawa feromon. Istilah feromon
(pheromone) berasal dari bahasa Yunani yaitu phero yang artinya
“pembawa” dan mone “sensasi”. Senyawa feromon pada manusia terutama
dihasilkan oleh kalenjar endokrin yang aktif ketika dewasa (baligh).
Menurut para peneliti dan psikolog, senyawa feromon dapat mempengaruhi
hormon-hormon dalam tubuh terutama otak kecil manusia dan diklaim
mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan manusia pada manusia
yang lain, baik itu perasaan cinta, suka,dan saat memilih mana orang
yang dapat dijadikan teman yang cocok.
Senyawa feromon dapat
menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang berlainan jenis dengan
bekerja layaknya inisiator / pemicu dalam reaksi-reaksi kimia. Prosesnya
adalah ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon
yang kasat mata dan volatil, akan tercium oleh organ tubuh manusia yang
paling sensitif yaitu vomeronasalorgan (VNO) yaitu organ dalam lubang
hidung yang mempunyai kepekaan ribuan kali lebih besar daripada indera
penciuman. Organ VNO ini terhubung dengan hipotalamus pada bagian tengah
otak melalui jaringan-jaringan syaraf.
Terlepas dari hal
tersebut merupakan kodrat manusia, secara definitif dan sederhana
tentang aliran kimiawi cinta. Sebelum turun ke hati, aliran cinta akan
transit dulu di otak untuk melewati proses-proses kimiawi. Dan proses
transit ini memerlukan beberapa tahapan sehingga aliran kimiawi cinta
tidak sesederhana dan secepat peribahasa ‘dari mata turun ke hati’.
Berikut ini adalah tahap-tahapnya:
Tahap 1: Terkesan
Pada tahap ini, terjadi kontak antara dua orang melalui alat indera
(mata) baik melalui tatapan, berdekatan, berbicara atau yang lainnya.
Tahap 2: Ketertarikan
Pada tahap ini otak akan terangsang untuk menghasilkan tiga senyawa
cinta, yaitu: Phenyletilamine (PEA),Dopamine dan Nenopinephrine.
Phenyletilamine (PEA) atau 2-feniletilamina
Senyawa ini mempunyai Mr =121,18; titik didih sebesar 197-200oC ; berat
jenis = 0,965 ; titik Fahrenheit = 195oF (90oC) dan memiliki bidang
polarisasi ND 200 = 1,5335
Dopamine
Struktur Dopamine ada dua, yaitu:
Dopamine (3-hidroksitiraminihidrogenbromida atau 3,4-dihidroksiphenentilamin)
Mempunyai Mr = 234,10 dan titik lebur 218-220ooC
Dopamine (3-hidroksitiraminhidrogenklorida atau 3,4-dihidroksiphenetilamin)
Mempunyai Mr = 189,64 dan titik lebur 241 – 243oC
Dari ketiga senyawa tersebut, senyawa PEA-lah yang paling berperan
dalam proses kimiawi cinta. Senyawa ini juga yang mengakibatkan kamu
merasa tersipu-sipu, malu ketika berpandangan dengan orang kamu sukai.
Dan ternyata senyawa PEA ini banyak terkandung dalam coklat seperti
Silver Queen, Waver Tango, Conello, Es Krim, Choki-Choki, dan lain-lain.
Mungkin inilah sebabnya orang-orang dulu bahkan juga sekarang suka
memberi coklat pada seseorang yang dicintainya.
Tahap 3: Pengikatan
Pada tahap ini tubuh akan memproduksi senyawa Endropin. Senyawa inilah
yang akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Otak akan
memproduksi senyawa ini apabila orang yang kita kasihi berada di dekat
kita.
Tahap 4: Persekutuan Kimia (Tahap Terakhir)
Pada tahap ini
senyawa Oxyrocin yang dihasilkan oleh otak kecil mempunyai peranan
dalam hal membuat rasa cinta itu menjadi lebih rukun dan mesra antara
keduanya.
Jika orang sudah jatuh cinta kepada lain jenis, maka ada tanda-tanda yang dapat kita lihat antara lain:
Malu-malu jika orang yang dicintai memandanginya.
Tunduk kepada perintah orang yang dicintai dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri.
Memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya.
Segera menghampiri yang dicintai.
Mencintai apapun yang dicintai sang kekasih.
Jalan yang dilalui terasa pendek sekalipun panjang saat mengunjungi orang yang dicintai.
Kaget dan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut.
Cemburu kepada orang yang dicintai.
Rela berkorban untuk orang yang dicintai.
Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai.
Tunduk dan patuh kepada orang yang dicintai.
Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah.
Adanya kecocokan antara orang yang mencintai dan yang dicintai.
Selanjutnya efek dari senyawa feromon dan senyawa-senyawa kimia lain
terhadap tubuh manusia dapatlah disamakan dengan efek narkoba.
Senyawa-senyawa ini akan membuat seseorang kecanduan sehingga ingin
melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin. Perasaan
jatuh cinta ini selang beberapa waktu akan menghilang sedikit demi
sedikit. Hal ini disebabkan produksi senyawa tersebut tidak berlangsung
terus menerus, kemampuan tubuh menghasilkan senyawa itu mulai berkurang
setelah dua sampai empat tahun.
Kamis, 23 Mei 2013
Shalawat sebagai obat
“SHALAWAT SEBAGAI OBAT DALAM KAJIAN ILMIAH”
Sakit adalah kondisi dimana tubuh tak lagi sanggup melaksanakan
tugasnya secara normal. Biasanya karna energi yang dikeluarkan melalui
beragam aktivitas melebihi pasokan energi yang dimiliki oleh tubuh
sehingga tubuh mengalami penurunan. Untuk memulihkan kondisi yang sakit
tersebut tentunya kita butuh pengobatan. Dari cara yang sederhana
menggunakan teknik-teknik tradisional hingga cara modern menggunakan
alat-alat medis mutakhir.
Kerap kita dengar pesan orang tua
ketika ada bagian atau anggota tubuh yang sakit “Usap lalu bacakan
shalawat Nabi 3 x” atau versi lain “baca salawat Nabi lalu tiupkan
kedalam air minum”. Ada banyak metode yang digunakan namun inti
pengobatannya sama yakni membaca Shalawat Nabi Muhammad SAW. Pengobatan
seperti ini meskipun sederhana ternyata memiliki efek yang luar biasa.
Tak jarang sakit yang kita derita berangsur-angsur sembuh dan badan
menjadi berenergi kembali. Secara umum kita bisa memaknai bahwa
kesembuhan ini dikarenakan kita menyebut nama kekasih Allah SWT, yakni
Nabi Muhammad SAW, sehingga Allah membalas amaliah kita berupa
kesembuhan akan penyakit yang diderita. Namun, diluar pendekatan
spiritual tersebut, bagaimana cara pandang ilmiah tentang korelasi suatu
bacaan salawat dapat menyembuhkan suatu penyakit ?. Hal inilah yang
ingin dibahas dalam uraian singkat ini.
Dalam The Law of
Perpetual Transmutation of Energy (Hukum perubahan energi tanpa henti)
menyebutkan bahwa energi tidak pernah berhenti berubah bentuk. Hal ini
memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bisa mengubah kondisi
kehidupannya. Semua orang memiliki kekuatan ini karena semua orang
memiliki energi (manusia terbentuk oleh energi).
Fikiran dan
perasaan akan mempengaruhi gen dan sel tubuh, yang pada akhirnya akan
memunculkan berbagai respon tubuh dan fisik yang bersangkutan. Allah
menciptakan manusia dari sebutir sel yang dibuahi, kemudian sel tersebut
membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan terus membelah diri hingga
berjumlah triliunan. Setiap sel memiliki gen yang berisi program atau
cetak biru dari sel tersebut. Gen inilah yang mengendalikan sel untuk
menjadi bagian-bagian dari tubuh manusia.
Dalam setiap sel
manusia terdapat nukleus yang mengandung zat asam deoksiribonukleat atau
Deoxyrribonucleic acid (DNA), yaitu zat yang umumnya disebut sebagai
gen. DNA terdiri dari dua untai berbentuk spiral yang mengandung molekul
– molekul yang dapat disingkat dengan huruf A,T,C dan G. Ini adalah
kode genetik kita yang mengandung semua informasi untuk membentuk
kehidupan. Para ahli genetika menyebut informasi ini sebagai mekanisme
nyala-padam (on-off). Tubuh kita akan dibentuk menurut gen yang sedang
nyala (aktif). Jika gen yang menyala banyak mengandung unsur negatif
kita akan mengalami kekacauan pada metabolisme tubuh, namun jika gen
yang menyala adalah gen yang baik insya Allah tubuh kita akan merasa
baik dan nyaman.
Selanjutnya, para ilmuwan mengatakan bahwa
dari triliunan gen yang ada didalam tubuh kita yang aktif terus menerus
hanya antara 5 sampai 10 persen saja, sisanya dalam keadaan pasif dan
siap untuk diaktifkan sewaktu-waktu. Pengaruh luar dapat memicu gen yang
pasif atau tidur itu untuk menyala dan aktif.
Perasaan dan
fikiran dapat mengaktifkan gen kita, sebagian besar gen kita yang sedang
tidur dapat diaktifkan oleh kekuatan fikiran dan perasaan. Kazuo
Murakami Ph D seorang ahli genetika dari Jepang menyatakan dalam bukunya
“The Divine Message of the DNA” bahwa faktor positif seperti
kegembiraan, sukacita, keyakinan dan do’a dapat mengaktifasi gen - gen
yang bermanfaat. Sementara faktor negatif seperti kegelisahan, stress,
kesedihan, rasa takut, dapat menon-aktifkan gen yang bermanfaat dan
sebaliknya mengaktifkan gen yang tidak bermanfaat (buruk).
Hal
inilah yang menyebabkan kondisi tubuh kita dapat kembali normal setelah
membaca salawat, karna salawat membawa energi ke fikiran dan perasaan
yang dapat mengaktifasi kembali gen positif yang ‘tidur’ dalam tubuh
kita. Selanjutnya merangsang efek kesembuhan pada organ yang sakit di
tubuh kita Selain itu salawat dapat menonaktifkan gen-gen penyebab
penyakit dalam tubuh.
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah
akan bershalawat kepadanya sepuluh kali”.
Oleh karna itu,
wahai saudara umat Islam perbanyaklah Shalawat kepada Baginda Rasulullah
SAW karna tubuh kita pun ternyata membutuhkan energi salawat untuk
mengoptimalkan daya kerjanya. Bukan hanya diwaktu sakit atau tubuh dalam
keadaan kurang fit, namun disetiap saat untuk menjaga kondisi tubuh
tetap sehat.
Mitos : Bintitan karena MENGINTIP
Mitos-mitos dikalangan masyarakat sangat banyak. Masuk akal
ataupun tidak kebanyakan masyarakat mempercayai mitos-mitos tersebut
tanpa mencari faktanya secara ilmiah. Contoh mitos yang akan saya bahas
yaitu mengeni bintitan atau umumnya biasa disebut biccekang. Tentu kata
tersebut sudah familiar bagi pembaca. Karena pasti jika ada teman kita
atau orang disekitar kita yang mengalami bintitan dimata pasti kita
katakan “kalau orang tersebut sudah mengintip”. Padahal jika dipikir
dengan jelas dan secara seksama hal tersebut tidak masuk akal apalagi
secara medis. Namun, hampir sebagian masyarakat mempercayai hal
tersebut. Hal tersebutlah yang akan saya bahas. Apakah mitos mengenai
biccekang atau bintitan pada mata ini penyebabnya adalah karena
mengintip? Benarkah mitos tersebut?
Secara genetik atau secara medis, mata bintitan disebut Hordeolum. Hordeolum adalah benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh peradangan di folikel atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di akar bulu mata. Bila terjadi di daerah ini, penyebab utamanya adalah infeksi akibat bakteri Staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata. Hordeolum secara histopatologik gambarannya seperti abses. Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :
Tanda-tanda Hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada Hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar.
Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.
Pencegahan agar kita tidak terkena Hordeolum yaitu:
Secara genetik atau secara medis, mata bintitan disebut Hordeolum. Hordeolum adalah benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh peradangan di folikel atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di akar bulu mata. Bila terjadi di daerah ini, penyebab utamanya adalah infeksi akibat bakteri Staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata. Hordeolum secara histopatologik gambarannya seperti abses. Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :
- Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).
- Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).
Tanda-tanda Hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada Hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar.
Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.
Pencegahan agar kita tidak terkena Hordeolum yaitu:
- Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah agar Hordeolum tidak mudah berulang.
- · Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
- Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
- Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
Mitos : Misteri kucing jantan belang tiga
MISTERI KUCING JANTAN BELANG TIGA
Isu gender ternyata tidak hanya ada dalam KUHP yang mengatur hak waris harta kekayaan. Kaum binatang pun menganut hukum seperti itu. Kucing betina adalah ahli waris warna rambut belang tiga dari tetuanya. Dalam dunia perkucingan, pejantan tidak berhak mewarisi warna rambut belang tiga dari leluhurnya. Kalau hal itu dilanggar, kucing jantan tersebut bakal menuai ajal atau mandul. Cerita panjang soal pewarisan sifat yang dipengaruhi jenis kelamin telah dikisahkan secara komplit oleh Gregor Mendel, pionir ilmu turun-temurun dari Heinzendorf, Austria. Ia menyebut peristiwa pewarisan sifat seperti itu sebagai sex lingked alias pautan sex.
Asal-usul belang tiga
Mitos bahwa kucing belang tiga selalu berkelamin betina bisa diterangkan secara logis dan ilmiah. Zat pewarna rambut disebut sebagai melanin. Senyawa itu diproduksi di bagian pangkal rambut yang terpedam dalam lapisan epidermis kulit. Berdasarkan sifat kimianya, melanin dibedakan menjadi dua macam. Yaitu eumelanin dan phaeomelanin. Eumelanin berbentuk bola, mampu menyerap banyak cahaya serta bertugas memberi warna hitam rambut. Sedangkan phaeomelanin wujudnya memanjang, bersifat memantulkan cahaya dan berkuwajiban memberi warna merah, jingga atau kuning pada rambut. Kandungan melanin dalam jaringan rambut diatur oleh materi yang bernaman gen. Benda tak kasat mata ini mengatur kerja ezim yang bertugas mensintesis melanin. Warna bulu kuning ditentukan oleh sebuah gen dominan yang disimbolkan dengan abjad “O” (Orange). Gen tersebut selalu terpaut dengan kromosom X. Sedangkan warna hitam adalah bentuk resesif dari warna orange “o”. Kromosom Y yang bertugas menentukan jenis kelamin jantan tidak bersifat carier terhadap gen O maupu o tadi. Dalam keadaan normal, mahluk hidup bersifat diploid (2n). Artinya sel tubuh (somatis) mahluk hidup itu memiliki sepasang kromosom. Sedangkan sel kelamin (seksual) hanya memiliki 1 buah kromosom alias haploid (n). Jenis kelamin diatur oleh sepasang kromosom sex. Individu betina punya sepasang kromosom X (XX). Sedangkan individu jantan memiliki dua jenis kromosom X dan Y (XY). Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan kromosom tersebut saling memisahkan diri. Peristiwa seperti ini disebut sebagai meiosis. Seekor kucing bakal berselimut rambut belang tiga jika ia memiliki 2 buah kromosom (pasangan gen) X, 1 buah alel O dan 1 buah alel o. Jika alel-alel tersebut dirangkai maka akan membentuk sebuah gen heterozigot dengan rumus XOXo. Jika seekor kucing memiliki genotip XOXO (homozigot dominan) maka ia bakal memiliki rambut berwarna kuning. Sedangkan seekor kucing memiliki genotipe XoXo (homozigot resesif) berarti ia bakal berambut hitam. Kucing jantan berwarna kuning atau orange meiliki rumus genotipe XOY. Tidak ada hal mustahil di muka bumi. Itu artinya, masih ada kemungkinan dilahirkan kucing belang tiga berkelamin jantan. Tapi biar bisa dianugerahi bulu belang tiga, kucing jantan tersebut musti memiliki sepasang kromosom X plus 1 buah kromosom Y. Dengan demikian, berarti kucing tersebut tak lagi bersifat diploid namun menjadi triploid (XOXoY). Kelainan seksual seperti itu sering dijuluki sebagai sindrom klinefelter. Kucing tripolid seperti di atas terlahir dari rahim induk betina yang mengalami proses meiosis (pembentukan sel kelamin) tidak normal. Peristiwa meiosis tak wajar ini akan menghasilkan gamet atau sel kelamin bersifat diploid (2n). Padahal sel kelamin normal itu bersifat haploid (n). Kondisi semacam itu banyak disandang oleh kucing betina yang mengalami mutasi. Nah, saat terjadi perkawinan maka sel telur kucing betina abnormal tadi (2n) akan melebur dengan gamet dari kucing jantan normal. Akibatnya, peristiwa percintaan sejoli kucing tadi akan menghasilkan zigot yang memiliki 3 set kromosom (3n). Akhirnya lahirlah kucing triploid. Bentuk fisik kucing penderita sindrome klinefelter ini memang menyerupai kucing pejantan. Namun bila diperiksa secara teliti, kucing “berstatus ganda” ini memiliki organ kewanitaan. Semisal kelenjar air susu yang berkembang, dan gonad meskipun tak berfungsi. Kucing banci semacam itu bersifat fertil alias mandul. Lho, koq mandul? Ya, kondisi seperti itu dipicu karena kucing triploid memiliki jumlah kromosom ganjil. Jadi ia akan mengalami gangguan sewaktu hendak membentuk sel kelamin (meiosis). Sehingga akan mengalami pendistribusian kromsom secara tidak merata sewaktu terjadi fertilisasi atau pembuahan.
Trik Cetak Belang Tiga
Jika Anda ingin menimang kucing berambut belang tiga, resepnya gampang koq. Anda tinggal menyilangkan kucing betina berambut kuning (merah) dengan kucing jantan berambut hitam. Kucing betina berbulu kuning umumnya memiliki genotipe XOXO. Sedangkan kucing jantan hitam memiliki genotipe XoY. Persentase anak kucing berambut belang tiga yang bisa dicetak melalui perkawinan tersebut mencapai 50%. Sedangkan perkawinan antara kucing betina belang tiga XOXo dengan kucing jantan hitam XoY hanya mampu mencetak kucing belang tiga XOXo dengan persentase sebesar 25%. Lantas benarkah mitos yang selama ini beranggapan bahwa induk kucing akan memangsa anak jantanya yang berbulu belang tiga? Bukan lantaran tak sayang induk kucing mengganyang anak lelakinya yang berbulu belang tiga. Hal ini terpaksa ia lakukan karena pada umumnya kucing jantan belang telon dilahirkan dalam kondisi ringkih. Kucing jantan belang nan malang ini berstamina lemah lantaran memiliki jumlah kromosom yang berlebihan. Sehingga ia akan mengalami gangguan hormonal. Sang Induk tak rela jika keadaan tersebut menimbulkan gangguan kesehatan bagi anak-anak kucing yang lain. Tradisi kanibalisme semacam itu juga dianut oleh Si tikus musuh bebuyutan kucing. Menurut Barbara French dalam artikelnya yang berjudul Tortoises, Calicos and Tricolor Cats kemungkinan dilahrirkannya kucing belang telon berkelamin jantan hanya sebesar 1 : 10.000. Itu pun bisa dipastikan bahwa kucing belang telon berkelamin jantan tersebut fertil alias mandul. Wuah…!!! Kalau begitu pantas saja harga kucing belang telon berkelamin jantan itu mahalnya selangit. Sebab mahluk seperti itu sangat langka. Banyak hobiis kucing mengincar keberadaan Si Belang tiga. Mereka tak ragu menguras kantong untuk meminang si Belang. Lantas bagimana dengan nasib kucing belang tiga berkelamin betina? Apakah ia termasuk binatang langka yang penuh dengan keberuntungan? Menurut dalil keseimbangn gen dalam populasi buah pikiran profesor matematika dari Inggris G.H. Hardy dan seorang dokter Jerman, W. Weinberg, jumlah kucing belang telon berkelamin betina lebih kecil bila dibanding dengan jenis kucing lain. Jika dihitung dengan rumus temuan mereka maka persentase populasi kucing belang telon hanya berkisar antara 25% saja. Populasi kucing belang tiga langka sering menyebabkan penyayang kucing merasa beruntung.
Dua Tipe Belang Tiga
Ada dua tipe kucing belang tiga (three colour) yaitu calico dan tortoiseshell. Lalu apa perbedaan antara kedua kucing itu? Rambut kuning dan hitam di tubuh kucing calico tidak saling bercampur aduk atau masing-masing tidak tercampur dengan rambut putih. Warna kuning, hitam dan putih saling terpisah sehingga membentuk pola mozaik yang nyata. Sedangkan kucing tortoiseshell warna rambut kuning dan hitam saling bercampur aduk. Atau kedua warna rambut itu tercampur dengan rambut putih. Kondisi itu menyebabkan warna rambut kucing tortoiseshell nampak tidak sepekat warna rambut kucing calico. Di arena lomba kucing belang tiga sering menyita perhatian tim Juri. Kucing calico dikatakan bermutu tinggi jika memiliki persentase warna kuning dengan warna hitam sama besar. Warna-warna tersebut harus benar-benar pekat. Bercak belang kuning serta hitam wajib menutupi kepala, telinga, punggung, ekor, pipi dan pinggul. Warna bola mata keemasan, jingga atau keperakan. Persyaratan lain yang musti dipenuhi yaitu persentase warna rambut putih harus seimbang dengan bercak kuning dan hitam. Warna rambut kucing tortoiseshell yang tak sepekat warna rambut kucing calico tidak selamanya menyebabkan kekalahan. Kucing tortoiseshell masih bisa menggondol piala kejuaraan asalkan persyaratan yang lain lebih unggul dari kucing calico. Semisal kesehatan, kebersihan, dan temperamen.
Isu gender ternyata tidak hanya ada dalam KUHP yang mengatur hak waris harta kekayaan. Kaum binatang pun menganut hukum seperti itu. Kucing betina adalah ahli waris warna rambut belang tiga dari tetuanya. Dalam dunia perkucingan, pejantan tidak berhak mewarisi warna rambut belang tiga dari leluhurnya. Kalau hal itu dilanggar, kucing jantan tersebut bakal menuai ajal atau mandul. Cerita panjang soal pewarisan sifat yang dipengaruhi jenis kelamin telah dikisahkan secara komplit oleh Gregor Mendel, pionir ilmu turun-temurun dari Heinzendorf, Austria. Ia menyebut peristiwa pewarisan sifat seperti itu sebagai sex lingked alias pautan sex.
Asal-usul belang tiga
Mitos bahwa kucing belang tiga selalu berkelamin betina bisa diterangkan secara logis dan ilmiah. Zat pewarna rambut disebut sebagai melanin. Senyawa itu diproduksi di bagian pangkal rambut yang terpedam dalam lapisan epidermis kulit. Berdasarkan sifat kimianya, melanin dibedakan menjadi dua macam. Yaitu eumelanin dan phaeomelanin. Eumelanin berbentuk bola, mampu menyerap banyak cahaya serta bertugas memberi warna hitam rambut. Sedangkan phaeomelanin wujudnya memanjang, bersifat memantulkan cahaya dan berkuwajiban memberi warna merah, jingga atau kuning pada rambut. Kandungan melanin dalam jaringan rambut diatur oleh materi yang bernaman gen. Benda tak kasat mata ini mengatur kerja ezim yang bertugas mensintesis melanin. Warna bulu kuning ditentukan oleh sebuah gen dominan yang disimbolkan dengan abjad “O” (Orange). Gen tersebut selalu terpaut dengan kromosom X. Sedangkan warna hitam adalah bentuk resesif dari warna orange “o”. Kromosom Y yang bertugas menentukan jenis kelamin jantan tidak bersifat carier terhadap gen O maupu o tadi. Dalam keadaan normal, mahluk hidup bersifat diploid (2n). Artinya sel tubuh (somatis) mahluk hidup itu memiliki sepasang kromosom. Sedangkan sel kelamin (seksual) hanya memiliki 1 buah kromosom alias haploid (n). Jenis kelamin diatur oleh sepasang kromosom sex. Individu betina punya sepasang kromosom X (XX). Sedangkan individu jantan memiliki dua jenis kromosom X dan Y (XY). Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan kromosom tersebut saling memisahkan diri. Peristiwa seperti ini disebut sebagai meiosis. Seekor kucing bakal berselimut rambut belang tiga jika ia memiliki 2 buah kromosom (pasangan gen) X, 1 buah alel O dan 1 buah alel o. Jika alel-alel tersebut dirangkai maka akan membentuk sebuah gen heterozigot dengan rumus XOXo. Jika seekor kucing memiliki genotip XOXO (homozigot dominan) maka ia bakal memiliki rambut berwarna kuning. Sedangkan seekor kucing memiliki genotipe XoXo (homozigot resesif) berarti ia bakal berambut hitam. Kucing jantan berwarna kuning atau orange meiliki rumus genotipe XOY. Tidak ada hal mustahil di muka bumi. Itu artinya, masih ada kemungkinan dilahirkan kucing belang tiga berkelamin jantan. Tapi biar bisa dianugerahi bulu belang tiga, kucing jantan tersebut musti memiliki sepasang kromosom X plus 1 buah kromosom Y. Dengan demikian, berarti kucing tersebut tak lagi bersifat diploid namun menjadi triploid (XOXoY). Kelainan seksual seperti itu sering dijuluki sebagai sindrom klinefelter. Kucing tripolid seperti di atas terlahir dari rahim induk betina yang mengalami proses meiosis (pembentukan sel kelamin) tidak normal. Peristiwa meiosis tak wajar ini akan menghasilkan gamet atau sel kelamin bersifat diploid (2n). Padahal sel kelamin normal itu bersifat haploid (n). Kondisi semacam itu banyak disandang oleh kucing betina yang mengalami mutasi. Nah, saat terjadi perkawinan maka sel telur kucing betina abnormal tadi (2n) akan melebur dengan gamet dari kucing jantan normal. Akibatnya, peristiwa percintaan sejoli kucing tadi akan menghasilkan zigot yang memiliki 3 set kromosom (3n). Akhirnya lahirlah kucing triploid. Bentuk fisik kucing penderita sindrome klinefelter ini memang menyerupai kucing pejantan. Namun bila diperiksa secara teliti, kucing “berstatus ganda” ini memiliki organ kewanitaan. Semisal kelenjar air susu yang berkembang, dan gonad meskipun tak berfungsi. Kucing banci semacam itu bersifat fertil alias mandul. Lho, koq mandul? Ya, kondisi seperti itu dipicu karena kucing triploid memiliki jumlah kromosom ganjil. Jadi ia akan mengalami gangguan sewaktu hendak membentuk sel kelamin (meiosis). Sehingga akan mengalami pendistribusian kromsom secara tidak merata sewaktu terjadi fertilisasi atau pembuahan.
Trik Cetak Belang Tiga
Jika Anda ingin menimang kucing berambut belang tiga, resepnya gampang koq. Anda tinggal menyilangkan kucing betina berambut kuning (merah) dengan kucing jantan berambut hitam. Kucing betina berbulu kuning umumnya memiliki genotipe XOXO. Sedangkan kucing jantan hitam memiliki genotipe XoY. Persentase anak kucing berambut belang tiga yang bisa dicetak melalui perkawinan tersebut mencapai 50%. Sedangkan perkawinan antara kucing betina belang tiga XOXo dengan kucing jantan hitam XoY hanya mampu mencetak kucing belang tiga XOXo dengan persentase sebesar 25%. Lantas benarkah mitos yang selama ini beranggapan bahwa induk kucing akan memangsa anak jantanya yang berbulu belang tiga? Bukan lantaran tak sayang induk kucing mengganyang anak lelakinya yang berbulu belang tiga. Hal ini terpaksa ia lakukan karena pada umumnya kucing jantan belang telon dilahirkan dalam kondisi ringkih. Kucing jantan belang nan malang ini berstamina lemah lantaran memiliki jumlah kromosom yang berlebihan. Sehingga ia akan mengalami gangguan hormonal. Sang Induk tak rela jika keadaan tersebut menimbulkan gangguan kesehatan bagi anak-anak kucing yang lain. Tradisi kanibalisme semacam itu juga dianut oleh Si tikus musuh bebuyutan kucing. Menurut Barbara French dalam artikelnya yang berjudul Tortoises, Calicos and Tricolor Cats kemungkinan dilahrirkannya kucing belang telon berkelamin jantan hanya sebesar 1 : 10.000. Itu pun bisa dipastikan bahwa kucing belang telon berkelamin jantan tersebut fertil alias mandul. Wuah…!!! Kalau begitu pantas saja harga kucing belang telon berkelamin jantan itu mahalnya selangit. Sebab mahluk seperti itu sangat langka. Banyak hobiis kucing mengincar keberadaan Si Belang tiga. Mereka tak ragu menguras kantong untuk meminang si Belang. Lantas bagimana dengan nasib kucing belang tiga berkelamin betina? Apakah ia termasuk binatang langka yang penuh dengan keberuntungan? Menurut dalil keseimbangn gen dalam populasi buah pikiran profesor matematika dari Inggris G.H. Hardy dan seorang dokter Jerman, W. Weinberg, jumlah kucing belang telon berkelamin betina lebih kecil bila dibanding dengan jenis kucing lain. Jika dihitung dengan rumus temuan mereka maka persentase populasi kucing belang telon hanya berkisar antara 25% saja. Populasi kucing belang tiga langka sering menyebabkan penyayang kucing merasa beruntung.
Dua Tipe Belang Tiga
Ada dua tipe kucing belang tiga (three colour) yaitu calico dan tortoiseshell. Lalu apa perbedaan antara kedua kucing itu? Rambut kuning dan hitam di tubuh kucing calico tidak saling bercampur aduk atau masing-masing tidak tercampur dengan rambut putih. Warna kuning, hitam dan putih saling terpisah sehingga membentuk pola mozaik yang nyata. Sedangkan kucing tortoiseshell warna rambut kuning dan hitam saling bercampur aduk. Atau kedua warna rambut itu tercampur dengan rambut putih. Kondisi itu menyebabkan warna rambut kucing tortoiseshell nampak tidak sepekat warna rambut kucing calico. Di arena lomba kucing belang tiga sering menyita perhatian tim Juri. Kucing calico dikatakan bermutu tinggi jika memiliki persentase warna kuning dengan warna hitam sama besar. Warna-warna tersebut harus benar-benar pekat. Bercak belang kuning serta hitam wajib menutupi kepala, telinga, punggung, ekor, pipi dan pinggul. Warna bola mata keemasan, jingga atau keperakan. Persyaratan lain yang musti dipenuhi yaitu persentase warna rambut putih harus seimbang dengan bercak kuning dan hitam. Warna rambut kucing tortoiseshell yang tak sepekat warna rambut kucing calico tidak selamanya menyebabkan kekalahan. Kucing tortoiseshell masih bisa menggondol piala kejuaraan asalkan persyaratan yang lain lebih unggul dari kucing calico. Semisal kesehatan, kebersihan, dan temperamen.
Selasa, 21 Mei 2013
mitos : MENCARI ISTRI YANG CERDAS AGAR BISA MEMPUNYAI ANAK YANG CERDAS PULA
MENCARI
ISTRI YANG CERDAS AGAR BISA MEMPUNYAI ANAK YANG CERDAS PULA
Banyak mitos yang berkembang di
masyarakat dan sampai saat ini masih tetap dipercaya sebagai kebenaran oleh
sebagian kecil orang. Walaupun belum terbukti kebenarannya dan belum dapat dijelaskan
secara ilmiah, namun beberapa mitos tersebut sering terjadi. Salah satu mitos
yang ada di kalangan masyarakat adalah mengenai anjuran “carilah istri yang cerdas agar bisa mempunyai aak yang cerdas karena
kecerdasan diturunkan dari seorang ibu”. Hal ini sering terbukti terjadi
dan terkadang membuat orang bingung, bagaimana bisa kecerdasan itu diturunkan
dan kenapa melalui ibu ?. Untuk itu, telah banyak penelitian yang dilakukan dan
membuktikan bahwa mitos ini ternyata benar dan dapat dijelaskan secara ilmiah.
Berikut penjelasannya :
Seorang ilmuwan pada tahun 1997
bernama Robert Plomin mengumumkan
bahwa ia telah menemukan satu gen kecerdasan di kromosom 6. Orang kebanyakan
memiliki urutan tertentu pada gen tersebut, tetapi anak-anak cerdas dengan IQ
160 yang diteliti memiliki urutan yang agak berbeda pada gen IGF2R tersebut.
Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah pada tahun 1979, dimana Thomas Bouchard mengumpulkan pasangan
kembar-kembar terpisah dari seluruh dunia dan menguji kepribadian dan IQ
mereka. Hasilnya diluar dugaan, bahwa korelasi antara anak-anak adopsi yang
dibesarkan bersama ternyata nol. Artinya, tidak ada pengaruh asuhan keluarga
terhadap IQ. Lalu, jika bukan asuhan keluarga, apa yang menentukan kecerdasan
(IQ) ?.
Menurut studi lain, pengaruh
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kandungan terhadap kercerdasan tiga
kali lebih besar dibanding apapun yang diperbuat oleh orangtua sesudah bayi
lahir. Pengaruh ini sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang
terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu. Karena itu, ibu yang cerdas
berpotensi melahirkan anak yang cerdas pula. Pada dasarnya seorang anak
terlahir dari pertemuan antara sperma dan ovum melalui proses fertilisasi,
dimana setelah terjadi proses fertilisasi tersebut kedua sel gamet tersebut
akan melebur membentuk zigot (2n), kemudian membelah menjadi morula, blastula,
gastrula dan berdiferensiasi menjadi makhluk hidup kecil di dalam rahim yang
disebut dengan fetus atau janin. Ovum merupakan sel gamet yang terdiri dari
inti sel dan sitoplasma lengkap dengan organel-organel yang akan berperan dalam
proses pembelahan dan perbanyakan sel. Sperma merupakan sel gamet yang terdiri
atas kepala dengan inti sel dan ekor yag mengandung mitokondria sebagai pemberi
energi bagi pergerakan sperma. 14 jam setelah proses fertilisasi, maka ekor
sperma yang mengandung mitokondria akan dilepas dan dibuang. Inti zigot yang
terbentuk merupakan gabungan antara inti sperma dan inti ovum sedangkan
sitoplasma dan organel-organel sel berasal dari organel sel ovum.
Disinilah awal peran ibu dalam
menentukan kecerdasan, yaitu melalui mitokondria. Yang menarik, bahwa
mitokondria ini hanya diwariskan oleh ibu dan tidak oleh ayah. Sebab
mitokondria berasal dari sel telur bukan dari sel sperma karena mitokondria
yang terdapat pada ekor sperma setelah proses fertilisasi akan lepas dan
hilang. Mitokondria bersifat semiotonom karena 40% kebutuhan protein dan enzim
dihasilkan sendiri oleh gennya. Mitokondria adalah satu-satunya bagian sel yang
mempunyai DNA tersendiri, selebihnya dihasilkan oleh gen di inti sel. Itulah
sebabnya investasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%.
Kesimpulannya adalah, secara teori
kecerdasan anak mungkin sangat dipengaruhi oleh kecerdasan seorang ibu. Namun,
fenotip (penampakan) yang kita lihat bukanlah melalui hasil dari faktor genetik
melainkan hasil interaksi dengan lingkungan juga. Sifat pewarisan IQ sewaktu
anak-anak porsinya kurang lebih 45% , sedangkan pada masa akhir remaja naik
menjadi 75%. Sejalan dengan pertumbuhan anak secara berangsur mengekspresikan
kecerdasan bawaan dan meninggalkan pengaruh-pengaruh sebelumnya yang ditanamkan
oleh orang lain.
Jumat, 22 Maret 2013
Aneh tapi Nyata
Kisah Nyata,Aneh Tapi Nyata Lima Kutukan Yang Mengerikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Manusia Es Terkutuk
Oetzi, atau manusia es, begitulah ia
dikenal, ditemukan di Puncak Gunung antara Austria dan Italia pada tahun
1991. Selama 13 tahun selanjutnya, tujuh orang yang berhubungan dengan
temuannnya, tewas. Dalam beberapa kasus, kematian mereka tampak seperti
kematian biasa, namun empat kematian di antaranya cukup ganjil atau
mengenaskan.
Kematian pertama terjadi tahun 1992
ketika Rainer Henn, ahli patologi forensik yang menyimpan Oetzi ke dalam
sebuah kantung mayat dengan tangan telanjangnya, tewas akibat tabrakan
mobil dalam perjalanan menuju sebuah konferensi dunia untuk membahas
Manusia Es tersebut. Berikutnya, Kurt Fritz, pemandu gunung yang
mengantarkan Henn ke Oetzi, dan yang membuka wajah Oetzi, tewas
tertimbun tanah longsor. Orang nomor tiga, yang mem-film-kan penemuan
Oetzi, meninggal akibat tumor otak.
Daftar korban semakin menyeramkan:
Helmut Simon, yang dengan istrinya adalah orang yang pertama kali
menemukan Manusia Es tersebut, menghilang selama 8 hari pada tahun 2004.
Ketika tubuhnya ditemukan wajahnya menunduk di dalam tumpukan es,
dimana ia telah jatuh dari karang terjal setinggi 300 kaki. Dieter
Warnecke, kepala tim penyelamatan yang menemukan Helmut, tewas akibat
serangan jantung satu sjam setelah penguburan Helmut.
Pria nomor enam, Konrad Spindler,
meninggal akibat komplikasi yang disebabkan oleh Multiple Sclerosis enam
bulan setelah kutipannya disebarkan “Menurut saya, kejadian ini hanya
sampah. Ini hanya buatan media saja. Anda akan mengatakan bahwa sayalah
korban selanjutnya.”
Yang ketujuh dan yang terakhir (sejauh
ini) adalah tahun 2005: Tom Loy, seorang ilmuwan yang menemukan darah
manusia pada pakaian dan senjata Oetzi, meninggal akibat penyakit darah
turunan. Kejadian ini biasanya dianggap tidak lebih dari kematian alami
tetapi tidak apabila melihat kenyataan bahwa ia didiagnosa pada tahun
1992, satu tahun setelah mulai bekerja dengan Manusia Es tersebut.
Berdasarkan kejadian-kejadian ini, mungkin kamu akan menjadi korban
selanjutnya karena membaca artikel ini!
Bukti menunjukkan bahwa Manusia Es mengalami akhir yang kejam, ditembak dengan sebuah anak panah sebelum kepalanya tertampar keras. Jadi pada dasarnya, Oetzi adalah korban pembunuhan klasik yang tertinggal di pegunungan sehingga menjadi mumi di sebuah kuburan tak bertanda.
Bukti menunjukkan bahwa Manusia Es mengalami akhir yang kejam, ditembak dengan sebuah anak panah sebelum kepalanya tertampar keras. Jadi pada dasarnya, Oetzi adalah korban pembunuhan klasik yang tertinggal di pegunungan sehingga menjadi mumi di sebuah kuburan tak bertanda.
2. Makam Terkutuk
Tentu saja, jika kamu ingin cerita
kutukan tentang mumi berukuran besar, kamu perlu sejarah yang
benar-benar mengerikan seperti makan terkutuk Timur. Timur (8 April 1336
– 18 Februari 1405), dikenal sebagai Tamerlane, adalah seorang penakluk
wilayah Asia Barat, Selatan dan Tengah dari Turki, dan pendiri dinasti
Timurid (1370–1405) di Asia Tengah, dan kakek yang sangat-sangat agung
dari Babur, pendiri Dinasti Mughal, yang bertahan sebagai Kekaisaran
Mughal di India sampai 1857.
Setelah mendapatkan gelar Raja Agung
(Great Khan) tahun 1369, Timur meluncurkan sebuah kampanye mengerikan
dari Persia ke Rusia Selatan Timur yang bisa membuat kakek Genghis
bangga — membuat piramida dari 70 ribu tengkorak manusia di India Utara,
kemungkinan karena ia lelah membawa semua mayat.
Ketika Timur tewas tahun 1405, ia
dikebumikan di kompleks Gur-e Amir di Samarkand, Uzbekistan. Sebuah
lempeng giok hijau megah yang pernah digunakan sebagai singgasana Kabek
Khan ditempatkan di sekitar makam Timur dan ditutup dengan tulisan Arab
tentang betapa mengagumkannya orang Mongol ini, dan, untuk memastikan
tidak ada orang yang mengganggu mayat Timur ini, kata-kata “Ketika Aku
bangkit dari kubur, dunia akan bergetar”, mengingatkan kita dengan
ramalan Vigo di film Ghostbusters II.
Cukup pasti, tahun 1941, Stalin mengutus ahli arkeologi Mikhail Mikhaylovich Gerasimov untuk menggali kuburan Timur. Ingat tentang terobosan-terobosan arkeologis di Tanis dan Iskenderun?
Cukup pasti, tahun 1941, Stalin mengutus ahli arkeologi Mikhail Mikhaylovich Gerasimov untuk menggali kuburan Timur. Ingat tentang terobosan-terobosan arkeologis di Tanis dan Iskenderun?
Menurut Kaumov, para orang tua Uzbek
setempat sangat marah terhadap penggalian tersebut: “Para orang tua ini
menunjukkan kami sebuah buku yang berkata bahwa makam Timur tidak boleh
dibuka, karena bisa memicu peperangan. Saat itu saya masih muda dan
tidak terlalu bijak. Saya tidak terlalu memperhatikan kejadian tersebut.
Pada tanggal 21 Juni kami membongkar tengkorak Timur. Kemudian, tanggal
22 Juni perang dengan Jerman dimulai.”
Dengan kata lain, kurang dari 24 jam
setelah membuka kuburan yang mengancam akan “membuat dunia bergetar”
apabila terganggu, para tentara Stalin melihat Hitler meluncurkan
Operasi Barbarossa: serangan paling terbesar dan paling brutal di Perang
Dunia II.
Setelah kehilangan jutaan tentara dan
warga Soviet, orang-orang Rusia tersebut akhirnya mengembalikan Timur ke
makamnya dengan tata cara pemakaman Islami sepenuhnya tanggal 20
Desember 1942. Pada waktu yang sama di sisi lawan negara tersebut,
Operasi Badai Musim Dingin (Operation Winter Storm), upaya terakhir
Jerman untuk lari dari penghancuran di Stalingrad, gagal.
Peringatan bagi pembaca uniknya.com agar menjauh dari makam Timur. Dan kirimkan beberapa bunga ke arkeologis yang memiliki gagasan brilian untuk mengembalikan peninggalan-peninggalan Timur pada waktu yang tepat sehingga mencegah Nazi memenangkan Perang Dunia II. Siapa pun itu.
Peringatan bagi pembaca uniknya.com agar menjauh dari makam Timur. Dan kirimkan beberapa bunga ke arkeologis yang memiliki gagasan brilian untuk mengembalikan peninggalan-peninggalan Timur pada waktu yang tepat sehingga mencegah Nazi memenangkan Perang Dunia II. Siapa pun itu.
3. Musisi Terkutuk
Meski kamu tidak mengenali istilah
ini, “27 Club” (Klab 27) berkaitan dengan beberapa orang yang hampir
pernah kamu dengar. Tahu Brian Jones, Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim
Morrison dan Kurt Cobain? Kelima tokoh tersebut terkenal bukan hanya
karena telah menjadi ikon generasi dan kebudayaan, namun mereka juga
sama-sama terkenal karena telah memilih tewas di umur 27.
Jones tenggelam di sebuah kolam,
Hendrix sesak nafas, Joplin over dosis heroin, Morrison kemungkinan sama
dengan Joplin, dan Cobain menembak mukanya sendiri (Ok, mungkin Cobain
sedikit licik dengan sengaja membunuh dirinya). Namun, itu hanya 5 kasus
yang paling terkenal. Nyatanya, ada 41 anggota dari apa yang disebut 27
Club, semuanya berawal dari Alexandre Levy, yang meninggal bulan
Januari 1892. Kemudian Louis Chauvin, musisi ragtime, tewas tahun 1908
akibat Neurosyphillitic sclerosis.
Dan kemudian ada Robert Johnson, pria
yang dipercaya sebagai penemu blues, yang tewas pada usia 27 tahun 1938.
Ada cerita legenda bahwa Johnson menjual jiwanya kepada Setan atau kita
sebut saja Devil agar bisa menciptakan musik hebat, jadi mungkin Devil
tersebut menganggap usia 27 adalah usia yang tepat untuk diambil.
Orang yang paling baru dalam daftar 27
Club, musisi asal Zambia bernama Lily Tembo, tewas bulan September
2009. Sepertinya ada sesuatu seperti garis perak bagi semua kejadian
tersebut dimana para bintang ini tidak dapat hidup cukup lama.
4. Pernikahan Terkutuk
Menikah adalah salah satu urusan
terbesar dalam hampir semua kehidupan orang, dan biasanya wanita selalu
ketakutan terhadap hal-hal kecil sampai acara pernikahan selesai. Namun,
berbeda dengan pernikahan terkutuk Maria Vittoria dal Pozzo, Putri
della Cisterna ke-6 yang jauh, jauh lebih buruk.
Ketika pangeran Amedeo dari Savoy
mengumumkan bahwa ia akan menikahi Maria, Raja Victor Emmanuel II dari
Italia sangat tidak menyetujui pernikahan tersebut. Untuk satu alasan,
ia pikir anaknya yang tampan bisa mendapatkan wanita yang lebih baik
dari “wanita bangsawan” tersebut. Kedua, pilihan anak Raja Victor
tersebut bukan keturunan kerajaan. Pada dasarnya, Raja Victor adalah
seorang pria yang memiliki standar tinggi.
Meskipun demikian, Pangeran Amedeo I
menikahi Putri Maria pada tanggal 30 Mei, 1867 di sebuah peristiwa yang
bisa disebut sebagai pernikahan paling terkutuk di dalam catatan
sejarah.
Di hari pernikahan, rombongan
pengantin tersebut menemukan wanita yang bertanggung jawab untuk membuat
pakaian sang Putri mati dengan memakai gaun pengantin tersebut. Maka,
Maria yang percaya takhayul bersikeras untuk menikah dengan gaun yang
berbeda.
Kemudian, ketika rombongan pengantin
sedang dalam perjalanan dari istana menuju gereja, kolonel yang memimpin
prosesi tersebut jatuh dari kudanya dan meninggal akibat sunstroke
(serangan jantung yang disebabkan oleh sinar matahari). Setelah mereka
menemukan pengganti kolonel tersebut, rombongan tersebut terhenti lagi
di gerbang istana, yang untuk alasan tertentu menolak untuk dibuka.
Penjaga gerbang yang ditugaskan tergeletak mati tertutup oleh banyak
darah.
Segera setelah pernikahan, pria
terbaik memberi hormat kepada pasangan tersebut dengan menembak dirinya
di kepala. Rombongan tersebut dengan cepat pergi ke stasiun kereta api,
mungkin mereka ingin naik kereta untuk pergi keluar kota. Pria yang
menulis kontrak pernikahan pun mengalami “gangguan apopleksia,”
pendarahan internal besar-besaran – biasanya dalam otak – yang hampir
menyebabkan kematian. Setelah itu, kepala stasiun kereta api tersebut
tertarik oleh kereta kuda pengantin.
Pada titik ini, Raja Victor Emmanuel II sadar bahwa pernikahan ini akan membebani dia dengan biaya pemakaman, dan memerintahkan agar tak seorang pun yang menggunakan kereta api dan malah berjalan kaki secara diam-diam kembali ke istana sebelum para dewa sadar bahwa ada orang lain yang lupa untuk dibunuh. Pembatalan tersebut berjalan sangat baik sekali sampai Pangeran dari Castiglione juga terseret di bawah kereta kuda pengantin.
Pada titik ini, Raja Victor Emmanuel II sadar bahwa pernikahan ini akan membebani dia dengan biaya pemakaman, dan memerintahkan agar tak seorang pun yang menggunakan kereta api dan malah berjalan kaki secara diam-diam kembali ke istana sebelum para dewa sadar bahwa ada orang lain yang lupa untuk dibunuh. Pembatalan tersebut berjalan sangat baik sekali sampai Pangeran dari Castiglione juga terseret di bawah kereta kuda pengantin.
Pangeran tersebut adalah yang terakhir
tewas, namun pernikahan pembawa sial antara Maria Vittoria dal Pozzo
dan Pangeran Amadeo I secara resmi tidak berakhir sampai sepuluh tahun
kemudian ketika Putri Maria meninggal setelah komplikasi saat melahirkan
pada usia 29.
5. Nomor Telepon Terkutuk
Ponsel bisa menjadi kutukan untuk
sejumlah alasan tertentu, dari pesan teks spam yang tak berakhir sampai
ke bunyi dering di tengah-tengah pencurian permata. Tapi setidaknya,
ponsel tidak dapat membunuh kamu.
Kecuali nomor 0888-888-888.
Nomor tersebut asalnya dikeluarkan di
Bulgaria pada awal 2000an dan telah melewati beberapa tangan. Setiap
orang yang memilikinya, mati.
Nomor tersebut berasal dari Mobitel,
sebuah perusahaan telepon di Bulgaria, dan sampai saat ini, nomor
tersebut telah mengambil 3 nyawa. Tahun 2001, pemilik asal sekaligus CEO
Mobitel Vladimir Grashnov tewas oleh kanker. Nomor tersebut kemudian
diberikan ke bos mafia bernama Konstantin Dimitrov, yang tertembak mati
ketika makan malam dengan seorang model pada tahun 2003. Terakhir, nomor
ini sampai ke tangan usahawan bernama Konstantin Dishliev yang ditembak
di luar sebuah restoran khas India di ibukota Bulgaris pada tahun 2005.
Kedua Konstantin tersebut adalah
penjahat (yang pertama adalah bos mafia dan kedua adalah usahawan korup
di perusahaan obat-obatan) dan kemungkinan dibunuh oleh orang Rusia yang
tidak menyukai persaingan, namun ada sesuatu yang menyeramkan tentang
dua orang yang memiliki kesamaan nama ini dalam hal kesamaan jenis usaha
yang keduanya mati dengan cara yang sama pada lokasi yang sama ketika
membawa ponsel dengan nomor yang sama.
Sejak itu Mobiltel telah mencabut
nomor tersebut tanpa pasti. Ketika ditanya tentang rangkaian peristiwa
tersebut, perwakilan dari Mobiltel menjawab “Kami tidak punya komentar.
Kami tidak akan membahas nomor orang.”
LAPORAN GENETIKA PEWARISAN KUANTITATIF
LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA
PERCOBAAN
IV
PEWARISAN
KUANTITATIF
NAMA : ENDANG SRI WATI MATARRU
NIM :
H41112006
KELOMPOK : I (SATU) A
HARI/TANGGAL : KAMIS/14 MARET 2013
ASISTEN : PINKAN C.I TUMANDUK
LABORATORIUM
GENETIKA JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sifat-sifat
Mendel klasik yang dijumpai dalam bab-bab terdahulu bersifat kualitatif, yaitu
sifat-sifat yang mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip yang jelas.
Fenotip-fenotip yang jelas ini berada di bawah kendali genetik dari hanya satu
atau beberapa gen dengan sedikit atau tanpa modifikasi-modifikasi lingkungan
yang mengaburkan pengaruh-pengaruh gennya (Stansfield, 1991).
Biasanya kita beranggapan bahwa suatu
kelas fenotip itu selalu mudah dibedakan dari kelas fenotip yang lain.
Misalnya, bunga suatu tanaman ada yang merah dan ada yang putih; warna kulit
orang ada yang hitam dan ada yang putih; tubuh orang ada yang tinggi dan ada yang
pendek. Akan tetapi bila diperhatikan dengan baik, dalam kenyataannya kelas
fenotip tadi tidak dapat dibedakan semudah itu. Sebabnya karena seringkali
masih dapat diketahui adanya beberapa variasi di dalam suatu kelas fenotip.
Misalnya saja, bunga merah muda. Kulit hitam pada orang ada yang hitam sekali,
hitam biasa, sawo matang. Tubuh orang ada yang tinggi sekali, tinggi, sedang
(Suryo, 2010).
Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang
mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya.
Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi,
dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan
pemanfaatannya. Berdasarkan penyebab timbulnya variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen)
yang bersifat kekal dan diwariskan secar turun-temurun
dari satu sel ke sel lainnya. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu
yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti; intensitas cahaya, kelembaban,
pH,kesuburan tanah dan kelembaban (Mentari, 2012).
Oleh karena itu, melalui percobaan
ini kita akan mengetahui beberapa perbedaan antara pewarisan kuantitatif dan
kualitatif serta penyebab terjadinya pewarisan kuantitatif dan contohnya dalam
kehidupan manusia.
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum ini adalah:
1.
Menjelaskan perbedaan antara genetika
kuantitatif dan genetika kualitatif.
2.
Mengetahui cara mengumpulkan,
menganalisis, dan menafsirkan data penelitian tentang pewarisan kuantitatif.
I.3 Waktu dan Tempat
Percobaan
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2013 pukul 14.30-17.00 WITA di
Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Dengan membandingkan hasil percobaan Kölreuter dan Mendel dapatlah
ditarik kesimpulan adanya perbedaan sebagai berikut (Suryo, 2010):
Kölreuter
: pada waktu menyilangkan dua tanaman dengan memperhatikan satu beda sifat
didapatkan tanam-tanaman F1 yang semuanya intermedier, sedangkan F2 berupa
tanam-tanaman yang memperlihatkan banyak variasi antara kedua tanaman induknya.
Mendel : pada waktu
menyilangkan dua tanaman dengan memperhatikan satu beda sifat didapatkan
tanam-tanaman F1 yang semuanya memiliki sifat dominan, sedangkan dalam F2
terdapat keturunan yang memisah dengan perbandingan fenotip 3 : 1.
Jelaslah perbedaannya, yaitu bahwa
sifat keturunan yang dikemukakan Kölreuter itu ditinjau secara kuantitatif,
artinya sifat keturunan tampak berderajat berdasarkan intensitas dari ekspresi
sifat itu. Sedangkan Mendel meninjau sifat keturunan secara kualitatif, artinya
sifat keturunan itu tampak atau tidak (Suryo, 2010).
Pada
awal dari genetika Mendel diduga bahwa ada perbedaan fundamental dalam esensi
sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif. Satu dari contoh klasik yang membantu
menjembatani kesenjangan antara kedua macam sifat ini adalah model gen ganda
yang dikembangkan oleh ahli genetika Swedia Nillson-Ehle pada tahun 1910, yang
menjelaskan warna biji pada gandum. Ketika dia menyilangkan satu galur merah
dengan galur putih, dia mengamati bahwa F1 semuannya merah muda dan kira-kira
dari F2 adalah sama ekstremnya seperti
induk-induknya, yaitu
putih dan
merah. Dia menafsirkan hasil-hasil ini atas
dasar dua gen, masing-masing dengan sepasang alel yang memperlihatkn pengaruh
kumulatif (Stansfield, 1991).
Mendel
mempelajari karakter yang dapat dipisahkan (contoh warna ungu dan warna putih
pada bunga) namun banyak karakter yang tidak dapat dipisahkan dengan jelas
seperti warna kulit manusia dan tinggi manusia karena karakter ini bervariasi
sepanjang continum (memiliki gradasi). Hal tersebut dikatakan sebagai quantitatif
characters. Variasi kuantitatif pada umumnya menunjukkan adanya polygenic
inheritance, yaitu suatu efek tambahan dari dua atau lebih gen terhadap satu
karakter fenotip (kebalikan dari pleiotropy dimana satu gen mempengaruhi
beberapa karakter fenotip). Pigmentasi kulit manusia ditentukan oleh paling
sedikit tiga gen terpisah yang diwariskan (Campbell, 2010).
Perbedaan dasar antara sifat kualitatif dan sifat kuantitatif
melibatkan jumlah gen yang berkontribusi pada variabilitas fenotip dan derajat
di mana fenotip itu dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan.
Sifat-sifat kuantitatif dapat diatur oleh banyak gen (mungkin 100 sampai 100 atau lebih),
masing-masing berkontribusi terhadap fenotip begitu sedikit sehingga
pengaruh-pengaruh individunya tidak dapat dideteksi dengan metode-metode
Mendel. Gen-gen yang bersifat demikian disebut poligen (Stansfield, 1991).
Dibawah ini disajikan ringkasan beberapa perbedaan utama antara
genetika kuantitatif dan kualitatif (Stansfield, 1991):
No.
|
Genetika Kuantitatif
|
Genetika Kualitatif
|
1.
|
Ciri-ciri
dari derajat.
|
Ciri-ciri
dari jenis.
|
2.
|
Variasi kontinu; pengukuran fenotip merupakan
suatu spektrum.
|
Variasi
diskontinu; kelas-kelas fenotip
yang jelas.
|
3.
|
Pengendalian
poligenik; pengaruh gen-gen tunggal
terlalu kecil untuk dapat dideteksi.
|
Gen
tunggal memberikan pengaruh yang
jelas dapat dibedakan.
|
4.
|
Mempersoalkan
suatu populasi organisme yang
terdiri dari segala macam perkawinan yang dapat terjadi.
|
Mempersoalkan
perkawinan-perkawinan individu dan
keturunannya.
|
5.
|
Analisis
statistik memberikan estimasi (perkiraan) parameter-parameter
populasi seperti rata-rata dan deviasi standar.
|
Dianalisis
dengan membuat penghitungan-penghitungan
dan rasio-rasio.
|
Dalam genetika kuantitatif,
konsep poligen (polygenes, berarti “banyak gen“)
digunakan untuk menjelaskan terbentuknya sifat kuantitatif. Ronald Fisher (1918) dapat menjelaskan bahwa sifat kuantitatif terbentuk dari
banyak gen dengan pengaruh kecil, yang masing-masing bersegregasi menuruti teori Mendel. Karena pengaruhnya kecil, fenotipe yang diatur oleh gen-gen ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Meskipun demikian, penjelasan Fisher ini tetap menempatkan “gen-gen” yang
mengatur sifat kuantitatif sebagai sesuatu yang abstrak karena hanya merupakan konsep. Langkah pembuktian mengenai adanya gen-gen yang mengatur sifat
kuantitatif mulai terbuka setelah tersedianya banyak penanda genetik sehingga
memungkinkan orang membuat peta pautan genetik yang dapat menjangkau sebagian besar kromosom. Penanda-penanda
genetik digunakan untuk menunjukkan situasi alelik pada bagian kromosom tertentu. Variasi alel pada suatu penanda
menjadi genotipe bagi kromosom atau kelompok pautan (apabila kromosomnya belum
teridentifikasi) (Rohmad, 2012).
Persoalan
tentang pengaruh poligen ini baik pada tumbuh-tumbuhan maupun pada hewan makin
banyak mendapat perhatian karena cukup banyak sifat-sifat keturunan yang
relevan terhadap gizi makanan atau keuntungan lain bagi manusia, seperti berat
buah, besarnya telur ayam, tinggi tanaman, ketahanan terhadap hama atau
penyakit, warna kulit hewan, dll (Suryo, 2010).
Beberapa
sifat keturunan pada manusia pun diwariskan lewat poligen. Berikut ini ada
beberapa contoh (Suryo, 2010):
1. Perbedaan
pigmentasi kulit
Davenport dan Davenport menemukan
pengaruh poligen pada pigmentasi kulit manusia yang memperlihatkan variasi
kuantitatif antara warna muda sampai hitam-arang. Bila empat pasang gen yang
mengambil peranan, maka untuk mendapatkan anak dengan warna kulit yang ekstrem
kemungkinannya
.
2.
Perbedaan tinggi tubuh
Menurut penyelidikan ada 4 pasang
gen yang ikut mempengaruhi tinggi tubuh orang. Akan tetapi di sini dapat
dibedakan adanya gen-gen dasar (ialah
gen-gen yang menentukan tinggi dasar) dinyatakan dengan simbol a, b, c, d dan gen-gen ganda (yaitu gen-gen yang
memberi tambahan pada tinggi orang) dinyatakan dengan simbol T (untuk tinggi)
dan t (untuk rendah).
3. Sidik
jari
Sidik jari orang merupakan contoh
yang indah pula untuk mengetahui peranan poligen.
4. Bibir
sumbing dan celah langit-langit
Kelainan ini pun disebabkan oleh
poligen. Di Amerika Serikat terdapat seorang diantara 750 sampai 1000 kelahiran
yang memiliki kelainan ini.
5. Warna
mata manusia
Apabila mata manusia diperhatikan dengan
baik, tampak bahwa warnanya berbeda-beda tergantung dari kandung pigmen melanin
di dalam iris. Jelaslah berbagai macam warna mata manusia itu disebabkan oleh
berperannya poligen.
6.
Hidrosefali, diabetes, tekanan darah
tinggi, beberapa penyakit jantung, dan intelegensia pun diduga disebabkan oleh
poligen.
Menurut Nasir (2001) heritabilitas
adalah proporsi ragam genetik terhadap besaran total ragam genetik ditambah
dengan ragam lingkungan, dengan kata lain heritabilitas merupakan proporsi
besaran ragam genetik terhadap besaran ragam fenotipe untuk suatu karakter
tertentu. Ada dua nilai heritabilitas yang dikenal dalam pemuliaan tanaman
yaitu heritabilitas dalam arti luas dan heritabilitas dalam arti sempit (Alif,
2008).
Nilai heritabilitas dalam arti luas
memperhatikan ragam genetik total dalam kaitannya dengan keragaman fenotipe.
Dalam hal ini genotipe dianggap sebagai unit dalam kaitannya dengan lingkungan.
Sementara itu heritabilitas dalam arti sempit yang menjadi fokus perhatian
adalah keragaman yang diakibatkan oleh peran gen aditif merupakan bagian dari
keragaman genetik total. Berdasarkan penjelasan ini dapat dipahami bahwa nilai heritabilitas
dalam arti sempit tidak akan pernah lebih besar dibandingkan dengan nilai heritabilitas
dalam arti luas untuk suatu karakter tertentu (Alif, 2008).
Parameter heritabilitas melibatkan
semua tipe aksi gen dan oleh karena itu membentuk suatu perkiraan heritabilitas
yang luas. Pada kasus dominansi sempurna, bila suatu gamet yang mengandung alel
dominan aktif A2 berpadu dengan suatu gamet yang mangandung alel A1
nol, fenotip yang dihasilkan bisa terdiri atas dua unit. Bila dua gamet A2
berpadu, hasil fenotipnya tetap akan terdiri atas dua unit. Sebaliknya, jika
gen-gen yang tidak mempunyai dominansi (gen-gen aditif) terlibat, maka
gamet-gamet A2 akan menambah satu unit kepada fenotip dari zigot
yang dihasilkan, dengan tidak memandang kontribusi alel dari gamet yang berpadu
dengannya. Jadi hanya komponen aditif genetik dari variansi yang mempunyai
kualitas dapat diramalkan, yang perlua pada formulasi renca-renca pemuliaan.
Heritabilitas dalam arti yang lebih sempit ini adalah rasio variansi aditif
genetik terhadap variansi fenotip (Stansfield, 1991).
Harus ditekankan bahwa heritabilitas
suatu sifat hanya berlaku pada populasi tertentu yang hidup dalam suatu
lingkungan khusus. Suatu populasi yang secara genetik berbeda (mungkin suatu
varietas bangsa, ras yang berbeda atau subspesies dari spesies sama) yang hidup
dalam lingkungan yang identik, kemungkinan besar mempunyai heritabilitas yang
berbeda bagi sifat yang sama. Begitu pula, populasi yang sama kemungkinan besar
memperlihatkan heritabilitas yang berbeda bagi sifat yang sama bila diukur
dalam lingkungan-lingkungan yang berbeda, karena suatu genotip tertentu tidak selalu
memberikan respon terhadap lingkungan-lingkungan yang berbeda dengan cara yang
sama. Tidak ada satu genotippun yang mempunyai daya adaptasi yang superior
dalam segala macam lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa seleksi alam
cenderung menimbulkan populasi-populasi yang secara genetik berbeda dalam suatu
spesies, suatu populasi beradaptasi secara khas terhadap kondisi-kondisi
setempat dan tidak secara umum beradaptasi terhadap semua lingkungan dimana
spesies itu ditemukan (Stansfield, 1991).
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang
digunakan pada percobaan ini adalah kuas, wadah cat, alat tulis menulis dan
koin.
III.2 Bahan
Bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah cat air, air, kertas putih dan tissue.
III.3 Prosedur Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada
percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan.
2.
Membuat 12 bulatan dengan menggunakan
koin pada selembar kertas dengan rincian, 2 bulatan sebagai parental, 1 bulatan
sebagai F1 dan 9 bulatan sebagai F2.
3.
Memberi nomor (1,2,3,4,5,6,7,8,9) pada 9
bulatan F2.
4.
Mengambil warna hitam lalu meletakkannya
pada bulatan parental ♂ dan bulatan nomor 9.
5.
Mengambil warna putih lalu meletakkannya
pada bulatan parental ♀ dan bulatan nomor 1.
6.
Mencampurkan
kedua parental lalu meletakkan hasilnya pada F1 dan bulatan nomor 5.
7.
Mencampurkan bulatan nomor 5 dan bulatan
nomor 1 lalu meletakkan hasilnya pada bulatan nomor 3.
8.
Mencampurkan bulatan nomor 3 dan bulatan
nomor 1 lalu meletakkan hasilnya pada bulatan nomor 2.
9.
Mencampurkan bulatan nomor 5 dan bulatan
nomor 3 lalu meletakkan hasilnya pada bulatan nomor 4.
10.
Mencampurkan bulatan nomor 5 dan bulatan
nomor 9 lalu meletakkan hasilnya pada bulatan nomor 7.
11.
Mencampurkan bulatan nomor 5 dan bulatan
nomor 7 lalu meletakkan hasilnya pada bulatan nomor 6.
12.
Mencampurkan bulatan nomor 7 dan bulatan
nomor 9 lalu meletakkan hasilnya pada bulatan nomor 8.
13.
Membuat laporan praktikum.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
P1 = ♀g1g1g2g2g3g3g4g4 × ♂G1G1G2G2G3G3G4G4
(Putih) (Hitam)
F1 = G1g1G2g2G3g3G4g4
(abu-abu)
P2 = ♀
G1g1G2g2G3g3G4g4 x ♂
G1g1G2g2G3g3G4g4
F2 =
1
G4G4 =1 (8G)
1
G3G3
2 G4g4 =2
(7G)
1 g4g4 = 1 (6G)
1
G4G4 = 2 (7G)
1
G2G2 2 G3g3
2 G4g4 = 4 (6G)
1 g4g4 = 2 (5G)
1
G4G4 = 1 (6G)
1
g3g3 2 G4g4 = 2 (5G)
1 g4g4 = 1 (4G)
1
G4G4 = 2 (7G)
1
G3G3
2 G4g4 =
4 (6G)
1 g4g4 = 2 (5G)
1
G4G4 = 4 (6G)
1
G1G1 2
G2g2 2 G3g3
2 G4g4 = 8 (5G)
1 g4g4 = 4 (4G)
1
G4G4 =2 (5G)
1
g3g3 2 G4g4 = 4 (4G)
1 g4g4 = 2 (3G)
1
G4G4 = 1 (6G)
1
G3G3
2 G4g4 =
2 (5G)
1 g4g4 = 1( 4G)
1
G4G4 =2 (5G)
1
g2g2 2 G3g3
2 G4g4 = 4 (4G)
1 g4g4 = 2 (3G)
1
G4G4 = 1 (4G)
1
g3g3 2 G4g4 = 2 (3G)
1 g4g4 = 1 (2G)
1
G4G4 = 2 (7G)
1
G3G3
2 G4g4 =
4 (6G)
1
g4g4 = 2 (5G)
1
G4G4 = 4 (6G)
1
G2G2 2 G3g3
2 G4g4 = 8 (5G)
1
g4g4 = 4 (4G)
1
G4G4 = 2 (5G)
1
g3g3 2 G4g4 = 4 (4G)
1
g4g4 = 2 (3G)
1
G4G4 = 4 (6G)
1
G3G3
2 G4g4 =
8 (5G)
1
g4g4 = 4 (4G)
1
G4G4 = 8 (5G)
2
G1g1 2
G2g2 2 G3g3
2 G4g4=16
(4G)
1
g4g4 = 8 (3G)
1
G4G4= 4 (4G)
1
g3g3 2 G4g4 = 8 (3G)
1
g4g4 = 4 (2G)
1
G4G4 = 2(5G)
1
G3G3
2 G4g4 =
4 (4G)
1
g4g4 = 2 (3G)
1
G4G4 =4 (4G)
1
g2g2 2 G3g3
2 G4g4 = 8 (3G)
1
g4g4 = 4 (2G
1
G4G4 =2 (3G)
1
g3g3 2 G4g4 = 4 (2G)
1
g4g4 = 2 (1G)
1
G4G4 = 1 (6G)
1
G3G3
2 G4g4 =
2 (5G)
1 g4g4 = 1 (4G)
1
G4G4 = 2 (5G)
1
G2G2 2 G3g3
2 G4g4 = 4 (4G)
1 g4g4 = 2 (3G)
1
G4G4 = 1 (4G)
1
g3g3 2 G4g4 = 2 (3G)
1 g4g4 = 1 (2G)
1
G4G4 = 2 (5G)
1
G3G3
2 G4g4 =
4 (4G)
1 g4g4 = 2 (3G)
1
G4G4 = 4 (4G)
1
g1g1 2
G2g2 2 G3g3
2 G4g4 = 8 (3G)
1 g4g4 = 4 (2G)
1
G4G4 =2 (3G)
1
g3g3 2 G4g4 = 4 (2G)
1 g4g4 = 2 (1G)
1
G4G4= 1( 4G)
1
G3G3
2 G4g4 =
2 (3G)
1 g4g4 = 1 (2G)
1
G4G4 =2 (3G)
1
g2g2 2 G3g3
2 G4g4 = 4 (2G)
1 g4g4 = 2 (1G)
1
G4G4 =1 (2G)
1
g3g3 2 G4g4 = 2 (1G)
1 g4g4 = 1 (0G)
Rasio
Genotip = 1 8G : 8 7G : 28 6G : 56 5G : 70 4G : 56 3G : 28 2G : 8 1G : 1 0G
= 1
: 8 :
28 : 56
: 70 :
56 : 28
: 8 : 1
IV.2 Pembahasan
Perbedaan dasar antara sifat kualitatif dan sifat kuantitatif melibatkan
jumlah gen yang berkontribusi pada variabilitas fenotip dan derajat di mana
fenotip itu dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan. Sifat-sifat
kuantitatif dapat diatur oleh banyak gen
(mungkin 10 sampai 100 atau lebih), masing-masing berkontribusi terhadap
fenotip begitu sedikit sehingga pengaruh-pengaruh individunya tidak dapat
dideteksi dengan metode-metode Mendel. Gen-gen yang bersifat demikian disebut poligen (Stansfield, 1991).
Dalam genetika kuantitatif,
konsep poligen (polygenes, berarti “banyak gen“)
digunakan untuk menjelaskan terbentuknya sifat kuantitatif. Ronald Fisher (1918) dapat menjelaskan bahwa sifat kuantitatif terbentuk dari
banyak gen dengan pengaruh kecil. Karena
pengaruhnya kecil, fenotipe yang diatur oleh gen-gen ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Meskipun demikian, penjelasan Fisher ini tetap menempatkan “gen-gen” yang
mengatur sifat kuantitatif sebagai sesuatu yang abstrak karena hanya merupakan konsep (Rohmad, 2012).
Berdasarkan data hasil percobaan,
didapatkan hubungan antara banyaknya poligen yang berperan, kelas genotip dan fenotip
dalam F2 sebagai berikut:
Jumlah pasangan dan poligen
|
Bagian dari F2 yang sama dengan
salah satu induknya
|
Jumlah kelas genotip dalam F2
|
Jumlah kelas fenotip dalam F2
|
n
|
(
)n
|
3n
|
2n+1
|
4
|
81
|
9
|
Perbandingan fenotip pada F2
mengikuti aturan tertentu yaitu (a+b)n. Jadi dalam percobaan ini
didapatkan perbandingan 1 8G : 8 7G : 28 6G : 56 5G : 70 4G : 56 3G : 28 2G : 8
1G : 1 0G. Perbandingan yang didapatkan ini tidak sesuai dengan perbandingan pada
Hukum Mendel. Hal ini disebabkan Mendel meninjau sifat keturunan secara
kualitatif berdasarkan adanya sifat dominan dan resesif dan keturunan yang
diperoleh akan mempunyai sifat yang tidak jauh berbeda dari sifat kedua
induknya. Sedangkan dalam percobaan ini sifat keturunan ditinjau secara
kuantitatif karena disebabkan oleh banyak gen (poligen) dimana kedua sifat
induknya terakumulasi dan mempengaruhi sifat keturunannya sehingga akan terjadi
lebih banyak variasi.
Contoh pewarisan kuantitatif pada
manusia adalah perbedaan warna kulit yang memperlihatkan variasi kuantitatif
antara warna muda sampai hitam-arang. Semakin banyak zat melanin (zat yang
dapat memberikan warna pada kulit) maka akan semakin gelap warna kulit yang
dimilikinya sedangkan semakin sedikit zat melanin maka akan semakin putih warna
kulitnya. Hal ini ditunjukkan pula dari hasil pencampuran warna antara warna
putih dan warna hitam yang menghasilkan anak dengan warna dari kiri ke kanan
semakin gelap.
BAB
V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Perbedaan mendasar antara sifat
kualitatif dengan kuantitatif adalah bahwa sifat kuantitatif ditentukan oleh
banyaknya gen (10 sampai lebih 100) disebut poligen.
Perbedaan lainnya, sifat kuantitatif sifatnya berupa spektrum, variasi
berkesinambungan, berkenaan dengan perkawinan populasi dan dilakukan analisis
stastistik. Sedangkan sifat kualitatif sifatnya berupa jenis, variasi tidak
berkesinambungan, berkenaan dengan perkawinan individu dan dianalisa dengan menghitung.
2.
Data dikumpulkan berdasarkan kelas
genotipnya kemudian dianalisis dengan menggunakan teori pewarisan kuantitatif
dan ditafsirkan sesuai dengan hasil persilangan dan rasio yang dihasilkan
sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh poligen terhadap pola pewarisannya.
V.2 Saran
Saran
saya sebaiknya percobaan dilakukan dengan teliti sehingga hasil dapat lebih
akurat. Selain itu, laboratorium perlu dilengkapai dengan fasilitas yang lebih
baik untuk mendukung lancarrnya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Alif,
Muhammad Dzikri, 2008, Pola Pewarisan
Beberapa Karakter Kualitatif dan Kuantitatif pada Cabai (Capsicum annuum L.),
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Campbell,
Neil A. Reece, Jane B. dan Mitchell Lawrence, 2010, Biologi Jilid I Edisi
Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Mentari,
Destiny, 2012, Pewarisan Kuantitatif, http://mentarib1ru.blogspot.com, diakses pada
hari Jumat 15 Maret 2013 pukul 17:25 WITA.
Rohmad,
2012, Diktat Kuliah Genetika Ternak, Universitas
Islam Kadiri, Kadiri.
Stansfield,
William D., 1991, Genetika, Erlangga,
Jakarta.
Suryo,
2010, Genetika Manusia, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)